Ahad 30 Oct 2016 15:48 WIB

Presiden Yaman Tolak Perjanjian Damai

Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi
Foto: ustoday
Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi

REPUBLIKA.CO.ID, HODEIDAH -- Pesawat perang koalisi Arab menyerang sebuah penjara di Kota Hodeidah. Serangan itu setidaknya membunuh 45 orang termasuk para tahanan.

Saat diserang setidaknya di penjara itu terdapat 84 orang tahanan. Pesawat perang koalisi Arab membombardir penjara itu sebanyak tiga kali.

Koalisi Arab telah memerangi pemberontak Houthi di Yaman sejak Maret 2015. Arab ingin mengembalikan kekuasaan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi yang dijatuhkan oleh Houthi dengan dukungan Iran.

Presiden Hadi yang saat ini diasingkan menolak proposal damai yang diajukan oleh PBB. Ia mengatakan, proposal damai yang diajukan oleh PBB hanya akan menimbulkan perang lebih banyak dan kerusakan yang lebih besar.

Utusan PBB Ismail Ould Cheickh Ahmed mengatakan, Hadi menilai perjanjian damai hanya akan memberikan penghargaan kepada para pemberontak. "Selain itu, juga akan menghukum rakyat Yaman dan mengurangi legitimasi Yaman," katanya, Ahad, (30/10).

Dalam proposal perjanjian damai yang disodorkan PPB itu isinya, Hadi akan diturunkan sebagai presiden. Kemudian akan dipilih sosok yang lebih diterima semua faksi di Yaman untuk menggantikan posisinya sebagai presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement