Selasa 01 Nov 2016 16:41 WIB

Pipa Bensin Alabama Meledak, Satu Pekerja Tewas

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi ledakan pipa bensin
Foto: AP
Ilustrasi ledakan pipa bensin

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Perusahaan Colonial Pipeline Co menutup pipa penyulingan bensin utamanya di Shelby, Alabama, setelah meledak dan terbakar pada Senin (31/10). Ledakan itu menewaskan seorang pekerja dan melukai delapan orang lainnya.

Ledakan pipa bensin Alabama ini terjadi untuk yang kedua kalinya dalam dua bulan. Bencana tersebut menghentikan sementara suplai bensin ke East Coast AS.

Gubernur Alabama, Robert Bentley mengatakan ada sembilan orang pegawai yang saat itu sedang melakukan pekerjaan di sistem pipa penyulingan milik Colonial. Tujuh pekerja terluka dan dua pekerja dievakuasi melalui jalur udara.

Ledakan terjadi ketika salah satu pekerja memukul pipa bensin di jalur satu dengan sebuah cangkul yang memicu percikan api. Percikan api yang tersambar bensin menyebabkan ledakan dan kebakaran besar.

"Satu pekerja tewas di tempat kejadian dan yang lainnya dibawa ke rumah sakit daerah Birmingham untuk pengobatan," jelasnya.

Segmen pipa sedang menjalani perawatan sebelum meledak. Bentley menambahkan, ledakan memicu kebakaran hutan seluas 3,2 hektare.

Colonial Pipeline Co mengatakan tim penyelamat Pipeline and Hazardous Materials Safety Administration (PHMSA) AS telah sampai di lokasi kejadian. Sementara PHMSA telah memberlakukan pembatasan penerbangan sementara di wilayah tersebut.

Sebelumnya, pipa bensin Colonial Pipeline Co di Alabama sempat mengalami kebocoran juga pada 9 September lalu. Pipa ditutup selama 12 hari dan warga yang tinggal dalam radius 4,8 Km dari situ segera dievakuasi.

Sebanyak 8.000 barel atau 336 ribu galon bensin terbuang. Colonial Pipeline Co diketahui bertanggung jawab untuk memasok sekitar sepertiga dari 3,2 juta barel bensin per hari ke East Coast.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement