Rabu 02 Nov 2016 13:49 WIB

Perangi Malaria, Uganda Bagikan 24 Juta Kelambu

Nyamuk Malaria
Foto: AP
Nyamuk Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Kementerian Kesehatan Uganda pada Selasa (1/11) mengatakan akan membagikan 24 juta kelambu dalam lima bulan ke depan dalam upayanya memerangi malaria.

Menteri Kesehatan Uganda Ruth Aceng mengatakan kepada wartawan kegiatan pembagian Kelambu Insektisida Tahan Lama (LLIN) di seluruh dunia, yang dinamakan Areymo Malaria (Sleep Under a Mosquito Net), dilancarkan pada 9 Desember sampai April tahun depan, dengan sasaran sebanyak 36 juta orang.

"Kegiatan tersebut bertujuan menjamin 85 persen penduduk yang dibidik memiliki akses ke LLIN dan 85 persen dari semua kelambu yang dibagikan dimanfaatkan. Berdasarkan kegiatan ini, satu kelambu akan diberikan untuk dua orang di rumah tangga," kata Aceng.

Itu adalah untuk ketiga kali Uganda memberikan kelambu. Dalam kegiatan pertama antara 2007 dan 2010, pemerintah membidik perempuan dan anak-anak, kelompok yang paling rentan terhadap malaria. Tiga tahun kemudian, Kementerian tersebut membagikan lebih dari 21,5 juta kelambu dengan sasaran lebih dari 35 juta orang.

Menurut Survei Indikator Malaria 2015, malaria adalah wabah di rata-rata 95 persen negara tersebut, yang mempengaruhi lebih dari 90 persen warga. Sisa lima persen negara itu terdiri atas penularan yang rentan wabah dan tidak stabil.

Uganda menggunakan LLIN sebagai salah satu campur tangan nasional malaria saat negara Negara Afrika Timur tersebut bersiap mencapai tahap pra-penghapusan tiga persen penyakit sebelum 2020 sebagaimana ditetapkan pada Strategi Pengurangan Nasional Uganda 2012.

"Setiap orang di Uganda terancam malaria, walaupun perempuan hamil dan anak-anak yang berusia lima tahun paling terpengaruh. Biaya pengobatan malaria mahal, satu episode malaria membuat satu keluarga mengeluarkan biaya rata-rata sembilan dolar AS, atau mendekati tiga persen penghasilan tahunan kebanyakan keluarga," kata Aceng.

Satu studi yang disiarkan belum lama ini oleh American Journal of Tropical Medicine and Hygiene menunjukkan malaria masih menjadi penyebab utama kematian di Uganda dengan rata-rata 70 ribu sampai 100 ribu orang Uganda meninggal setiap tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement