REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dua kandidat presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Hillary Clintion, akan mengundangnya ke Gedung Putih usai memenangkan pemilihan presiden AS pekan depan.
“Tidak seperti yang dicemaskan oleh beberapa pihak, hubungan kami dengan AS lebih kuat dari yang pernah ada dan akan tetap seperti itu, karena AS berbagi nilai-nilai yang sama dengan kita,” kata Netanyahu dikutip The Jerusalem Post, Senin (31/10).
Netanyahu juga berterima kasih kepada AS atas bantuan militer yang akan diterima Israel selama dekade yang akan datang. Meskipun ikatan mereka sangat kuat, Netanyahu mengakui tetap ada perbedaan pendapat di antara kedua negara.
Netanyahu berharap Presiden AS saat ini, Barack Obama, tidak akan mendorong resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menekan Israel terkait pemukiman Israel di tanah Palestina dan solusi dua negara sebelum meninggalkan jabatannya sebagai presiden AS.
Baca juga, Israel Kembali Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat.
Menurut Netanyahu, Presiden Obama mengatakan pada 2011, perdamaian tidak akan tercapai melalui resolusi PBB, melainkan akan datang dari negosiasi langsung. “Dia benar, dan saya ingin percaya bahwa dia tidak akan melupakan ucapannya. Dalam kasus apapun, Israel akan menentang upaya untuk mendikte kita dari luar,” kata Netanyahu.