Rabu 16 Nov 2016 07:00 WIB

Assad Harap Trump Jadi Sekutu Lawan Teroris

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: Republika/Mardiah
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah, Bashar al-Assad berharap presiden AS terpilih Donald Trump akan jadi sekutu anti-terorismenya. Meski demikian, Assad akan tetap hati-hati menilai miliarder tersebut.

Seperti dilansir BBC, Selasa (15/11), Assad mengatakan Trump bisa jadi sekutu netral jika kampanyenya dijalankan. Namun ia tak yakin apakah Trump akan menjalankan janji kampanyenya atau tidak.

"Kita tidak tahu apa yang akan dia lakukan, tapi jika ia akan memerangi terorisme, tentu kami akan jadi sekutu, sekutu natural dengan Rusia, Iran dan negara lain," kata Assad pada televisi Portugal RTP.

Menurutnya, janji Trump untuk memerangi ISIS cukup menjanjikan. "Tapi apa bisa ia lakukan?," kata Assad.

Kebijakan AS saat ini adalah memerangi ISIS sambil mendukung oposisi moderat untuk melakukan perlawanan terhadap Assad. Assad menganggap mereka teroris.

Trump tidak menunjukkan sikapnya terhadap pemerintah Suriah. Namun jika melawan Suriah, ia juga harus melawan Rusia. Padahal Trump menjanjikan hubungan mesra dengan Presiden Vladimir Putin.

Media AS, termasuk New York Times telah mengindikasikan Trump akan mengakhiri bantuan untuk pemberontak Assad. "Karena kita tahu siapa orang-orang itu," kata Trump satu waktu.

Pada Senin, pejabat tinggi Republik, John McCain mengkritik keras rencana Trump untuk mengubah haluan kebijakan terhadap Rusia. Ia mengatakan itu akan jadi pembantaian bagi rakyat Suriah.

Dalam wawancara dengan televisi Portugal, Assad mengecam kebijakan AS itu. "Mereka pikir mereka polisi dunia, mereka hakim dunia, padahal mereka bukan," kata Assad.

Baca juga,  Erdogan: Turki Berhak Gelar Operasi Militer di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement