REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- KBRI Baku untuk pertama kalinya menggelar festival budaya Indonesia berupa seni tari, seperti tari kecak dari Bali, tari Indang dan Piring dari Sumatera Barat dan penampilan alat musik tradisonal suling serta kecapi di jantung Kota Baku, Azerbaijan, 19 hingga 20 November 2016.
''Dalam festival budaya Indonesia juga hadir sekitar 150 delegasi Indonesia dari berbagai kalangan, seperti pengusaha tur dan travel, perwakilan dari pemda di Indonesia dan perwakilan dari universitas di Indonesia,'' ungkap Pensosbud KBRI Baku, Astrid Septriana kepada Antara London, Jumat (18/11).
Dubes RI untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie, mengatakan KBRI Baku bekerja sama dengan beberapa pemda di Indonesia untuk memastikan pengunjung dari Azerbaijan akan dapat merasakan keberagaman, warna-warni serta multikulturalnya Indonesia.
Pada pergelaran yang akan dilaksanakan selama dua hari di Mugam Centre itu, juga ditampilkan fashion show dari baju-baju tradisional Indonesia. Turut berpartisipasi mahasiswa dan mahasiswi Azerbaijan yang sedang belajar Program Studi Indonesia di "Azerbaijan University of Languages". Selama beberapa bulan terakhir mereka mengikuti pelatihan intensif untuk dapat membawakan tarian Indonesia.
KBRI Baku mengajak traveler dan fotografer Indonesia untuk mengirimkan karya foto mereka yang akan dipamerkan selama acara berlangsung. "Kami berharap dengan kegiatan ini, masyarakat Azerbaijan dapat mengenal kebudayaan Indonesia dengan lebih baik dan akan ikut mencintai kebudayaan Indonesia," ujar Husnan Bey Fananie.
Diharapkan dengan perkenalan Indonesia kepada publik Azerbaijan yang lebih besar seperti ini, katanya, kerja sama ekspor dan impor antarkedua negara juga dapat lebih meluas, karena selama ini masih didominasi pada sektor energi. KBRI Baku menargetkan sekitar 700 pengunjung selama dua hari perhelatan.