Sabtu 19 Nov 2016 06:29 WIB

Sejarah Hari Ini: Anwar Sadat, Satu-satunya Pemimpin Arab yang Datang ke Israel

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Mesir Anwar Sadat bersalaman dengan PM Israel Menachem Begin disaksikan Presiden AS Jimmy Carter di rumah peristirahatan presiden AS, Camp David
Foto:
ilustrasi banjir

Pada hari ini pada 1824, banjir di Sungai Neva, Rusia berimbas pada hilangnya sekitar 10 ribu jiwa. Musim dingin datang lebih awal ke Rusia pada 1824.

Cuaca yang sangat dingin menyebabkan balok es terbentuk di Sungai Neva, dekat kota St Petersburg. Es tersebut membuat aliran sungai hampir berhenti selama beberapa pekan.

Air berada di bawah es, tapi tidak membeku. Akibatnya, ketika cuaca mulai menghangat, es pecah dan debit air semakin banyak. Banjir air dingin es adalah yang terburuk dalam sejarah kota ini.

Ratusan kereta dan kuda hanyut tiba-tiba. Sebanyak 400 tentara yang ditempatkan di barak naik ke atap untuk melarikan diri dari banjir, tapi semuanya tewas.

Suhu beku air membuatnya tetap dingin untuk waktu yang lama. Di pelabuhan Kronshtadt, ratusan pelaut tewas. Gelombang air begitu kuat sehingga beberapa kapal terlempar ke pasar kota.

Banyak sejarah budaya menyebut kota hilang dalam banjir. Buku berharga dan tak tergantikan, juga barang seni rusak tak bisa diperbaiki. Bahkan istana kerajaan Tsar Alexander I menderita kerusakan parah.

Air naik di atas lantai pertama sebagian besar bangunan di kota ini. Meskipun jumlah yang tepat tidak mungkin ditentukan, umumnya masyarakat percaya banjir menelan nyawa sekitar 10 ribu orang.

Selanjutnya: Misi Apollo 12 Mendarat Kedua Kali di Bulan

sumber : History/BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement