REPUBLIKA.CO.ID, Seoul, 27/11 (Antara/Reuters) - Ratusan ribu orang berunjuk rasa di bagian tengah Seoul pada Sabtu sebagai bentuk protes terhadap Presiden Park Geun-hye. Protes tersebut merupakan aksi terbesar dari serangkaian demonstrasi di negara itu sejak gerakan 1987 untuk membuat demokrasi Korea Sealatn.
Kepresidenan Park dilanda oleh dugaan-dugaan bahwa seorang teman dekatnya menggunakan hubungannya ke pemimpin itu untuk ikut campur dalam urusan negara dan menggunakan pengaruh yang tak patut dilakukan.
Para jaksa penuntut yang menyelidiki kasus itu telah mendakwa temannya, Choi Soon-sil, dan berusaha menanyakan kepada presiden mengenai perannya dalam skandal itu.
Penyelenggara mengatakan sekitar 800.000 orang telah ikut unjuk rasa pada Sabtu malam dan memperkirakan 1,5 juta orang lagi ikut pada malam hari. Polisi menolak memberikan perkiraan jumlah orang yang turut dalam unjuk rasa yang memasuki pekan kelima, selain menyatakan bahwa 25.000 personel polisi telah dikerahkan mengamankan demontrasi itu.
Protes tersebut berlangsung damai dan ditandai dengan aksi menyalakan lilin. Para pegiat dan grup-grup band menghibur kerumunan massa yang terdiri atas mahasiswa, karyawan dan keluarga muda.
"Saya menonton berita dan berfikir ini tak dapat berlangsung terus -- Protes massa menghendaki presiden menegundurkan diri tetapi dia tidak mau," kata Kwak Bp-yun, 45 tahun, salah seorang pengunjuk rasa.
"Saya sudah dua kali turut berunjuk rasa, tetapi untuk pertama kali bagi suami dan anak-anak," katanya.
Sebelumnya sekelompok besar demonstran bergerak ke arah istana kepresidenan, tempat Park tinggal, tapi sesuai seruan pengadilan, para pengunjuk rasa dilarang berada di sana bila hari telah gelap.