REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande mengumumkan dirinya tidak akan kembali mencalonkan diri sebagai pemimpin di negara itu dalam pemilu 2017. Anggota Partai Sosialis itu menyatakan tak ingin meneruskan jabatan untuk periode kedua.
"Saya telah memutuskan untuk tidak menjadi calon presiden kembali, termasuk untuk memperbaharui mandat yang pernah saya berikan," ujar Hollande dalam sebuah pidato yang disiarkan di stasiun televisi Prancis, Jumat (2/12) seperti dikutip BBC.
Pria berusia 62 itu tercatat sebagai presiden pertama dalam sejarah moderen Prancis yang tak mengikuti pemilihan untuk kedua kalinya. Hollande menjadi pemimpin negara di Eropa Barat tersebut yang disebut 'puas' memegang jabatan selama satu periode.
Sebelumnya, popularitas Hollande dalam berbagai jajak pendapat terlihat sangat rendah. Hal itulah yang disebut membuat dirinya enggan mengambil resiko dan memilih menyerahkan jabatannya kepada kandidat baru setelah pemilu berlangsung APril 2017 mendatang.
"Dalam beberapa bulan ke depan tugas saya hanyalah untuk memimpin negara ini. Prancis telah menhadapi tantangan serius selama masa jabatan sata dan saya ingin menyelesaikan dengan sebaik-baiknya," jelas Hollande.
Kandidat yang dipastikan mengikuti pemilu Prancis 2017 adalah Francois Fillon. Ia merupakan mantan perdana menteri yang berasal dari Partai Konservatif.
Diprediksi Fillon menghadapi pesaing dari Front Nasional, Marine Le Pen. Ia disebut menjadi kandidat utama dari partai sayap kanan Prancis tersebut.