REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Seorang karyawan Metropolitan Transportation Authority (MTA) New York City menerima serangan kejahatan kebencian. Karyawan Muslim ini diserang oleh seorang pria yang memanggilnya teroris sebelum ia didorong saat sedang menuruni tangga di statusiun kereta bawah tanah.
Para pejabat setempat mengatakan, insiden ini menambah daftar kejahatan rasial yang dilaporkan setelah pemilihan presiden AS. Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan karyawan yang belum diketahui identitasnya ini mengalami cedera pergelangan kaki dan lutut. Saat ini ia telah dibawa ke rumah sakit setempat untuk menerima perawatan.
Polisi negara bagian dan Divisi Hak Asasi Manusia negara sedang menyelidiki insiden ini. "Tindakan kebencian ini akan ditempuh dan dituntut sepenuhnya melalui jalur hukum, dan mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban. Saya berharap korban cepat sembuh agar ia tahu kami mencari keadilan bagi dirinya dan bagi semua warga New York,” ujar Cuomo seperti dilansir News Yahoo, (6/12).
Sebelumnya, insiden penyerangan terhadap muslim juga telah terjadi. Seorang pria Brooklyn ditangkap setelah diduga melecehkan seorang polisi Muslim New York City dan menyerang anaknya sehari sebelumnya.
Christopher Nelson, 36, ditangkap dan didakwa melakukan kejahatan kebencian dan penyerangan terhadap karyawati Muslimah NYPD yang bernama Aml Elsokary. Ia meminta Elsokary untuk meninggalkan negara karena agama yang ia anut.
Menurut polisi, saat peristiwa itu terjadi, Elsokary sedang memarkir mobilnya di Bay Ridge Sabtu malam ketika ia melihat anaknya didorong dan dicaci-maki oleh Nelson.
Ketika Elsokary, yang sedang tidak bertugas mendekati, Nelson mengucapkan kata-kata kasar dan mengancam akan memotong lehernya. Nelson kemudian diidentifikasi melalui rekaman pengawas yang ada di sekitar lokasi. "Saya lahir dan dibesarkan di sini. Saya di sini untuk melindungi kota , dan saya tahu kota kami di sini untuk melindungi saya," kata Elsokary.
Baca juga, Kisah Muslim AS Dipaksa Turun dari Pesawat Sesaat Sebelum Terbang.