Rabu 21 Dec 2016 07:29 WIB

Jenazah Dubes Rusia Dipulangkan dari Turki

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Turki Andrei Karlov berpidato di sebuah galeri seni tak lama sebelum ia ditembak di Ankara, Turki, 19 Desember, 2016.
Foto: Reuters/Ugur Kavas
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Turki Andrei Karlov berpidato di sebuah galeri seni tak lama sebelum ia ditembak di Ankara, Turki, 19 Desember, 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Jenazah Duta Besar Rusia untuk Turki diterbangkan pulang ke negaranya, Selasa (20/12). Andrei Karlov ditembak oleh Mevlut Mert Altintas saat memberikan pidato pada Senin.

Peti berbungkus bendera Rusia diterbangkan melalui bandara Esenboga pada Selasa sore. Sebuah pesawat telah menunggunya untuk menuju Moskow.

Upacara pelepasan dan penghormatan dilakukan sesaat sebelum berangkat. Ia dibawa oleh pasukan penghormatan yang terdiri dari enam tentara Turki.

Upacara singkat dihadiri oleh diplomat-diplomat tinggi Ankara dan Deputi Perdana Menteri Turki Tugrul Turkes. "Karlov adalah pria yang jadi simbol persahabatan Rusia dan Turki," kata Turkes saat itu.

Ini Detik-Detik Penembakan Dubes Rusia

Pendeta Ortodoks Rusia mengatakan dalam doanya bahwa pemandangan seperti ini sangat jarang sekali terjadi di Turki. Ia mendoakan Dubes untuk terakhir kalinya agar ia damai karena gugur dalam tugas.

Tampak istri Korlov menangisi kepergian suaminya. Nyonya Karlova juga berada di lokasi saat Altintas menembak Karlov. Tidak jelas apakah pelaku penembakan terkait dengan kelompok militan atau tidak.

Setelah menembak Karlov sebanyak sembilan kali, Altintas menyatakan protes keterlibatan Rusia di Suriah. Meski demikian, Rusia dan Turki sepakat bahwa aksi pembunuhan ini adalah provokasi untuk merusak hubungan kedua negara.

"Tidak diragukan lagi, ini berniat merusak normalisasi hubungan bilateral kedua negara dan proses damai di Suriah," kata Presiden Vladimir Putin, dilansir dari BBC.

Kedua negara sepakat bekerja sama menemukan pihak dibalik meninggalnya Karlov. Penyidik Rusia telah tiba di Turki pada Selasa untuk membantu penyelidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement