REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Polisi Jerman sedang mengejar pencari suaka dari Tunisia yang datang ke Jerman. Ini dilakukan saat mereka menemukan identitas dokumen di bawah kursi sopir truk penabrak Pasar Natal di Berlin yang menewaskan 12 orang. Dalam identitas dokumen tersebut ditemukan informasi ia berasal dari Tunisia.
Jaksa Federal menawarkan uang sebanyak 100 ribu Euro bagi pihak yang mau memberikan informasi mengenai tersangka yang diidentifikasi dari Tunisia berusia 24 tahun bernama Anis Amri.
"Hati-hati ia bisa sangat kasar dan bersenjata. Amri tingginya 1,78 meter, tinggi, berambut hitam dan bermata coklat," kata Jaksa Federal, Rabu, (22/12).
Polisi Jerman menginspeksi dua apartemen di Distrik Kreuzberg di Berlin. Namun mereka tak menemukan Amri. Ayah Amri dan pasukan kemanan mengatakan kepada Radio Tunisia, Mosaique bahwa Amri telah meninggalkan Tunisia tujuh tahun lalu sebagai imigran ilegal. Ia menghabiskan waktu di penjara waktu di penjara Italia.
Menteri Dalam Negeri Negara Bagian North Rhine Westphalia, Ralf Jaeger mengatakan, Amri sepertinya datang ke Jerman pada Juli 2015. Aplikasi suakanya ditolak. Amri, ujar Jaeger, sering kali berganti-ganti nama dan berganti identitas untuk menghindari agensi keamanan. Ia hidup di Berlin sejak Februari namun akhir-akhir ini berada di North Rhine Westphalia.
"Awalnya Tunisia tak mengakui Amri sebagai warga negaranya. Namun sebenarnya ia dari sana."