Ahad 25 Dec 2016 11:18 WIB

Rabi Senior Israel Perangi Pohon Natal, Mengapa?

ilustrasi pohon natal
Foto: kolomrumah.com
ilustrasi pohon natal

REPUBLIKA.CO.ID,  BETHLEHEM -- Puluhan ribu warga Kristen mengunjungi Tanah yang Dijanjikan pekan ini untuk merayakan kelahiran Yesus. Namun seperti dikutip Middle East Monitor, di tengah perayaan itu, Rabi senior Israel justru sedang 'memerangi' Pohon Natal yang dianggap sebagai simbol pagan.

Di Yerusalem, para rabi mengeluarkan surat peringatan kepada puluhan hotel di kota itu. Dalam suratnya para rabi mengatakan, hukum agama Yahudi melarang menegakan pohon natal atau menggelar pesta tahun baru.

Banyak pemilik hotel tak mengabaikan peringatan tersebut. Mereka khawatir para rabi mengambil tindakan yang bisa merugikan bisnis penginapan tersebut.

Di kota tepi pantai Haifa, utara Israel, para rabi di Universitas Teknologi juga mengambil langkah sama. Elad Dokow, salah seorang petinggi Rabi memerintahkan mahasiswa Yahudi memboikot perhimpunan mahasiswa mereka yang untuk pertama kalinya menaruh pohon natal.

Elad menyebutnya sebagai penyembahan berhala dan simbol dari pagan.  "Ini bukan tentang kebebasan beragama," ujar Dokow kepada mahasiswa. "Ini merupakan satu-satunya negara Yahudi dan memiliki aturan yang menerangi bangsa ini," ujarnya.

Mayoritas warga Israel berkebangsaan Palestina adalah Muslim. Namun terdapat sekitar 130 ribu warga Kristen. Mayoritas tinggal di Galilee.  Banyak warga Kristen Palestina di Yerusalem Timur hidup di bawah pendudukan Israel.

Baca juga, Tampil Keterbukaan, Muslim di Irak Buat Pohon Natal 85 Kaki.

Rabea Mahajni, mahasiswa jurusan elektrik mengatakan, menaruh pohon natal di markas perhimpunan didukung oleh mahasiswa Palestina, namun terdapat opini berbeda di kalangan mahasiswa Yahudi dan staf. Mayoritas mereka menolak.

"Seorang profesor menyatakan kekecewaannya dengan mahasiswa Palestina di laman Facebook, peletakan pohon natal membuatnya tidak nyaman," ujar Mahajni.

Menurut Mahajni, ini bukan tentang pohon natal. Ini merupakan tes terhadap komunitas Yahudi apakah mereka menerima minoritas Arab dan segala simbolnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement