Senin 26 Dec 2016 14:20 WIB

Kapal Induk Cina Lakukan Latihan Militer, Taiwan dan Jepang Waspada

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
Foto menunjukkan kapal induk pertama milik angkatan laut Cina, Liaoning, hasil modifikasi kapal induk bekas Ukraina, Varyag, yang dibeli Beijing.
Foto: Defencetech
Foto menunjukkan kapal induk pertama milik angkatan laut Cina, Liaoning, hasil modifikasi kapal induk bekas Ukraina, Varyag, yang dibeli Beijing.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Sejumlah kapal perang Cina dipimpin oleh sebuah kapal induk pembawa pesawat terbang Liaoning berlayar melalui perairan di selatan Taiwan. Mereka menuju barat daya untuk latihan militer.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, kapal pembawa pesawat terbang tersebut bernama Liaoning. Kapal itu diikuti oleh lima kapal perang lainnya. Mereka melewati Selat Bashi antara Taiwan dan Filipina.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Taiwan Chen Chung Chi mengatakan, bersikap waspada dan fleksibel merupakan metode yang normal untuk menjaga keamanan udara. "Kami terus memonitor dan memahami situasi," katanya, Ahad, (25/12).

Pelatihan militer yang dilakukan Cina terjadi di tengah ketegangan antara Taiwan dan Cina. Cina selalu menganggap Taiwan merupakan propinsi bagiannya, kendati Taiwan memiliki pemerintahan sendiri.

Cina juga kesal ketika Presiden Amerika terpilih Donald Trump menelepon pemimpin Taiwan. Sebab, ini berarti Trump mengakui Taiwan sebagai negara sendiri, bukan bagian dari Cina.

Anggota Parlemen Taiwan Johny Chiang mengatakan, latihan militer yang melibatkan Liaoning merupakan sinyal yang dikirim Cina kepada Amerika Serikat.

Selama ini Cina marah kepada Amerika yang melakukan patroli laut di dekat pulau-pulau di Laut Cina Selatan yang diklaim oleh Cina sebagai miliknya. Bahkan bulan ini, kapal Angkatan Laut Cina menangkap drone bawah laut milik Amerika di Laut Cina Selatan. Walaupun akhirnya Cina mengembalikannya ke Amerika.

Media Pemerintah Cina, Global Times mengatakan, latihan militer dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menyerang. Bahkan seharusnya kapal-kapal itu berlayar lebih jauh.

Menurut media tersebut, kapal-kapal Cina akan berlayar ke timur Pasifik cepat atau lambat. Ketika kapal Liaoning terlihat di lepas pantai area Amerika, maka ini akan memicu pemikiran mengenai aturan maritim.

Jepang menyatakan, pihaknya menemukan enam kapal perang Cina termasuk Liaoning melalui Miyako dan Okinawa. Mereka menuju Pasifik.

Juru Bicara Pemerintah Jepang mengatakan, perjalanan kapal-kapal perang Cina itu menunjukkan Cina memperluas dan memperkuat kemampuan militernya. "Kami akan terus memonitornya dengan baik."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement