REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beberapa kapal perang Cina telah ditempatkan di Timur Tengah sejak Mei 2023. Armada itu baru-baru ini bergabung dengan kapal perang yang dikirim Amerika Serikat (AS) ke wilayah tersebut pekan lalu, sehingga berpotensi meningkatkan ketegangan.
Ketika Israel melanjutkan kampanye serangan udaranya di Gaza, laporan baru yang dikutip dari Sputnik mengungkapkan, Tentara Pembebasan Rakyat Cina telah menempatkan enam kapal perang di Timur Tengah pada pekan ini. Menurut situs Kementerian Pertahanan Cina, Satuan tugas pengawal angkatan laut ke-44 PLA berada di Oman melakukan latihan bersama dengan angkatan laut negara tersebut.
Latihan ini dilakukan selama operasi rutin yang melibatkan kapal-kapal tersebut di wilayah Timur Tengah sejak bulan Mei. Kapal perang itu termasuk kapal perusak berpeluru kendali, kapal pasokan terintegrasi, dan fregat.
Laporan South China Morning Post menyatakan, gugus tugas tersebut mencakup Zibo, kapal perusak berpeluru kendali Tipe 052D serta fregat Jingzhou. Armada ini juga memiliki kapal pasokan terintegrasi Qiandaohu.
Media pemerintah Cina melaporkan bahwa gugus tugas tersebut meninggalkan ibu kota Muscat pada Sabtu (21/10/2023). Armada itu sedang dalam perjalanan ke tujuan yang tidak ditentukan.
Konvoi baru tersebut dipimpin oleh komando Teater Utara PLA dan mencakup kapal perusak Tipe 052 lainnya, Urumqi, serta fregat Linyi, dan kapal pasokan Dongpinghu.
Laporan ini bertepatan dengan seruan Presiden Cina Xi Jinping untuk gencatan senjata dan koridor kemanusiaan di Gaza. Komentarnya disampaikan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly di sela-sela Belt and Road Forum di Beijing.
Media pemerintah mengutip Xi yang mengatakan kepada Madbouly, bahwa Cina mendukung upaya Mesir untuk membiarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Kata-kata pemimpin Cina tersebut merupakan pernyataan pertama yang diucapkannya mengenai konflik yang meletus pada 7 Oktober setelah Hamas melancarkan serangan tidak terduga terhadap Israel.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) telah mengirim kapal perang ke Mediterania timur dekat Israel untuk melindungi kepentingan AS di sana. “Presiden sebagai panglima tertinggi akan melakukan apa yang harus dia lakukan untuk menjaga kepentingan keamanan nasional [AS],” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada pekan lalu.
Kelompok penyerang kapal induk Dwight D Eisenhower sedang dalam perjalanan ke wilayah tersebut pada 19 Oktober. Pengerahan kapal komando lainnya USS Mount Whitney juga diumumkan.