REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan Pemerintah Irak akan melanjutkan serangan ofensif untuk memukul mundur Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Mosul. Dalam beberapa hari ke depan, tentara akan dikerahkan lebih dekat ke garis terdepan kota, khsusunya untuk saat ini adalah di wilayah timur,
Pertempuran untuk merebut Mosul melibatkan setidaknya 100 ribu tentara Irak. Turut bergabung dalam operasi ini adalah pasukan Kurdi, Iran, dan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).
Dalam pertempuran yang dilakukan selama kurang lebih dua bulan itu, seperempat wilayah Mosul berhasil direbut kembali. Namun, masih banyak anggota kelompok militan yang tersebar di penjuru kota terbesar Irak tersebut, khsusnya di arah timur.
"Kami sedang dalam tahap menyerang ke dalam pusat timur Mosul. Dalam beberapa harus ke depan, kami akan datang ke Libya, ujar komandan batalion senjata tempur dari AS, Stuart James, Senin (26/12).
Beluum dapat dipastikan berapa perkiraan serangan ofensif di timur Mosul dilakukan. Semuanya tergantung perlawanan dari ISIS, yang selama ini kelompok militan itu cukup tangguh dan bertahan di area pusat Istanbul.