Rabu 28 Dec 2016 10:55 WIB

Israel: Obama di Balik Keputusan Mahkamah PBB Terkait Larangan Permukiman Yahudi

Barack Obama
Foto: VOA
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, BETLEHEM -- Serangan yang bertubi-tubi dari sejumlah petinggi Israel terus ditujukan kepada Presiden Amerika Barrack Obama dan Menlu Amerika John Kerry terkait  resolusi Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) yang mengharuskan Israel untuk segera menghentikan perluasan pemukiman ilegal di atas tanah Israel.

Kekecawaan Isrel ini karena Obama yang sebentar lagi akan meninggalkan Gedung Putih, tidak menggunakan hak veto Amerika untuk menolak resolusi PBB tersebut. Meski Amerika tidak ikut memberikan suara persetujuan saat terjadi voting, namun resolusi akhirnya disahkan karena mayoritas mutlak anggota DK-PBB  yang berjumlah 15 negara itu setuju, dan tak satupun negara pemilik hak veto menggunakan haknya, Jumat (23/12).

Delegasi Israel untuk PBB Ron Dermer seperti dilansir suarapalestina.id, hari ini, menuding Barack Obama berada dibalik serangan terhadap Israel di Mahkamah Internasional. "AS berada dibalik keputusan Mahkamah Internasional terkait larangan membangun permukiman Yahudi. Ini sangat tidak menyenangkan dan memalukan bagi Israel. Pemerintah Israel tidak bisa berharap dengan Washington," ucapnya.

Ia menambahkan, bahwa Israel akan merilis bukti-bukti bahwa presiden Obama sengaja membantu Palestina dengan melancarkan perang diplomasi dan hukum terhadap Israel.

Sebelumnya, menanggapi resolusi yang menyatakan bahwa pembangunan permukiman ilegal oleh Israel bertentangan dengan hukum internasional, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu akhirnya geram dan menyatakan bahwa ia tidak akan mematuhi apa yang telah diputuskan oleh DK-PBB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement