Selasa 03 Jan 2017 08:32 WIB

Rakyat Mesir Harapkan Lebih Banyak Lapangan Pekerjaan

Dampak akibat bom di Gereja St Petrus, Mesir.
Foto: Reuters
Dampak akibat bom di Gereja St Petrus, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pada tahun 2017, warga Mesir mengharapkan lebih banyak lapangan kerja dan harga lebih rendah. Mesir telah menderita resesi ekonomi dan kenaikan harga selama enam tahun belakangan.

"Saya berharap para pengangguran akan mendapat pekerjaan dan harga dapat terjangkau. Jika kedua hal itu terwujud, setiap orang akan bahagia," kata Mahmpud Hussei (23) di salah satu jalan yang dipenuhi orang di sekitar Bundaran Giza di dekat Ibu Kota Mesir, Kairo.

Pemuda lulusan lembaga teknik itu mengatakan kepada Xinhua ia telah berbulan-bulan mencari pekerjaan. Menurut data terkini, jumlah yang tak memiliki pekerjaan mencapai 12,8 persen dari 94 juta warga di Negeri Piramida tersebut. Tahun ini, pemerintah Mesir memulai rencana ketat pembaruan ekonomi dan pemotongan subsidi energi.

"Saya ayah enam anak. Biaya buat makan hari ini untuk delapan anggota keluarga kami telah berlipat. Kami benar-benar mengharapkan kondisi yang lebih baik pada 2017," kata Hany Rashed, kontraktor pembangunan yang berusia 45 tahun, di satu kedai kopi lokal di pusat kota Kairo.

Rashed mengatakan kenaikan harga bahan bangunan mengakibatkan resesi di pasar. Ia menyatakan harga satu ton baja naik sebesar 25 persen menjadi hampir 11.000 pound (lebih dari 600 dolar AS).

Rakyat Mesir juga mengharapkan penghapusan terorisme dan fanatisme. Saat ini, Mesir menderita akibat serangan teror selama beberapa tahun belakangan. Pada Malam Tahun Baru, satu bom meledak yang ditujukan kepada kendaraan petutas keamanan di Provinsi Sinai, yang bergolak di perbatasan Mesir-Israel dan wilayah Palestina, Jalur Gaza. Satu petugas keolisian dan terduga tersangka tewas dalam peristiwa tersebut.

Pada awal Desember, satu pemboman bunuh diri di satu gereja di Kairo menewaskan sedikitnya 28 pemeluk Koptik. "Terorisme adalah sumber semua kejahatan. Jika itu dihapuskan, kondisi akan jauh lebih baik," kata Mina Nemr, petugas penjualan di satu pasar swalayan di Permukiman Boulak Ad-Dakrour di Giza, kepada Xinhua.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement