REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pria Inggris tewas saat bertempur melawan ISIS di Suriah. Ia adalah Ryan Lock, seorang mantan koki yang memilih datang ke Suriah untuk bergabung bersama pasukan Kurdi melawan ISIS.
Seperti dilansir Guardian, Senin (2/1), keluarga Ryan Lock dan aktivis Kurdi menyebut Lock tewas pada 21 Desember lalu saat operasi pasukan anti-ISIS untuk merebut kota Raqqa.
Lock berasal dari Chichester, West Sussex. Apa yang menarik soal pria ini adalah ia bukan lahir dari keluarga militer. Ayahnya, Jon mengatakan Lock tidak punya pengalaman militer sebelumnya.
"Ia adalah seorang chef sebelum pergi ke Suriah," kata Jon. Ia menjadi relawan asing yang bergabung dengan People's Defence Units (YPG), pasukan militer Kurdi di Suriah bagian utara.
Jon mengatakan anaknya adalah orang yang sangat peduli dan akan melakukan apa pun untuk membantu orang lain. "Ia punya hati emas," kata Jon yang meminta privasi untuk berkabung keluarganya.
YPG menyampaikan surat bela sungkawa pada keluarga Lock. Mereka mengatakan Ryan menjadi anggota aktif dalam setiap aksi ofensif melawan ISIS. "Pada malam 21 Desember 2016, kami kehilangan rekan pemberani kami Ryan dan pejuang lain di desa Jaeber," katanya.
Menurut YPG, Lock yang baru berusia 20 tahun itu adalah contoh pejuang muda. Pengalaman dan pengetahuannya menjadi inspirasi bagi siapa pun. "Ia melintasi benua untuk nasib kami dan kemanusiaan," katanya.
Lock awalnya pamit pada Agustus untuk pergi liburan ke Turki. Namun pada pesan Facebook-nya 31 Agustus, ia mengatakan sedang dalam perjalanan menuju Rojava. Ia mengaku bohong soal pergi ke Turki.
"Maaf saya tidak memberitahu siapa pun. Saya cinta kalian semua dan saya akan kembali dalam enam bulan," kata Lock. Ia kemudian bergabung dengan YPG pada 4 September.