REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Api yang membara menjalar di kota pesisir Valparaiso, Cile, pada Ahad malam yang mengakibatkan sedikitnya 100 rumah terbakar dan sekitar 400 orang dievakuasi serta asap yang membumbung tinggi ke udara.
Menteri Dalam Negeri Cile Mahmud Aleuy saat diwawancarai di televisi menyebutkan 19 orang terluka dan total 500 rumah terdampak peristiwa tersebut. Sumber listrik bagi 47 ribu pengguna di wilayah tersebut dipadamkan, namun telah dinyalakan kembali kecuali bagi 350 di antaranya.
Hampir 50 brigade pemadam kebakaran dari Valparaiso dan wilayah sekitarnya sudah diterjunkan untuk melawan kobaran api dan penyelidik juga sudah dikirimkan untuk memastikan penyebab kebakaran yang bermula di kawasan nelayan, menurut pihak pemerintah. Berdasarkan gambar yang beredar di media sosial terlihat gumpalan asap berwarna abu-abu yang berasal dari pemukiman yang berada di bukit kota tersebut, menjulang hingga ke langit di atas Samudera Pasifik.
Pihak berwenang mengatakan kobaran api membesar karena angin kencang dan temperatur udara yang tinggi. Sanitasi yang buruk juga turut disalahkan karena api turut menjalar ke tumpukan sampah yang menumpuk di selokan yang melintasi kota Valparaiso.
"Kami tidak memiliki cara untuk mencegah masyarakat tidak membuang sampah di selokan Valparaiso. Kami bersikeras tidak hanya sistem masyarakat yang harus melakukan tindakan pencegahan. Masyarakat sendiri pun harus mau melakukannya," ujarnya.
Kekeringan di Cile Tengah menyebabkan sejumlah catatan kebakaran lahan di wilayah tersebut tahun lalu, menyebabkan bencana di area kunci industri kehutanan Cile dan memaksa dilakukannya evakuasi dalam beberapa pekan terakhir di dekat Santiago, ibu kota Cile, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Valparaiso.
Kota pelabuhan yang indah namun berpasir, Valparaiso adalah wilayah metropolitan dengan satu juta penduduk, menjadikannya distrik urban terbesar kedua di Cile. Dibangun di lereng bukit yang curam serta ditumbuhi pohon pinus, banyak struktur bangunan dari kayu membuatnya menjadi rentan terhadap api, khususnya pada wilayah yang lebih tinggi di atas bukit.
Pada 2014, kebakaran besar menewaskan 13 orang dan membakar 2.000 rumah. Banyak kebakaran kecil terjadi di Valparaiso setelahnya, memunculkan perdebatan tentang cara mengembangkan kota menjadi lebih baik. "Tidak selalu bagian yang paling terpinggirkan dari Valparaiso yang menghadapi kebakaran. Saya meminta negara datang dengan membawa perencanaan total untuk menghadapi situasi semacam ini," ujar Wali Kota Valparaiso, Jorge Sharp pada wawancara televisi.