Kamis 05 Jan 2017 16:50 WIB

AS akan Kirim Empat Tahanan Guantanamo ke Arab Saudi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Tersangka teroris 9/11 di Guantanamo
Foto: VOA
Tersangka teroris 9/11 di Guantanamo

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengirim empat tahanan dari penjara militer Teluk Guantanamo ke Arab Saudi. Pengiriman akan dilakukan dalam kurun waktu 24 jam ke depan.

Seorang pejabat AS mengatakan, pemulangan itu adalah salah satu perintah di akhir kepemimpinan Presiden Barack Obama. Pemerintah AS berencana mengecilkan populasi tahanan di Guantanamo meski mendapat kritik tajam dari Presiden AS terpilih, Donald Trump.

Presiden Obama berencana mengirimkan 19 tahanan Guantanamo lainnya ke negara masing-masing sebelum Trump dilantik pada 20 Januari mendatang. Tahanan-tahanan itu akan dipulangkan ke empat negara, yaitu Arab Saudi, Italia, Oman, dan Uni Emirat Arab.

Jika pemulangan tahanan akhir berjalan sesuai rencana, akan hanya ada sekitar 40 tahanan yang tersisa di Guantanamo. Sebelumnya, Presiden Obama berjanji akan menutup fasilitas penjara di pangkalan angkatan laut AS di Kuba itu.

Trump mengatakan, semua tahanan di Guantanamo harus tetap berada di penjara. Ia tidak mempedulikan apakah tahanan tersebut memenuhi syarat untuk dibebaskan.

"Seharusnya tidak ada pembebasan lebih lanjut dari Guantanamo. Mereka adalah orang yang sangat berbahaya dan seharusnya tidak diperbolehkan kembali ke medan perang," ujar Trump.

Gedung Putih menolak pernyataan keberatan Trump. Pemerintah AS menyatakan, pembebasan tahanan di Guantanamo telah dilakukan sejak masa kepemimpinan mantan Presiden George W. Bush dan akan terus berlanjut sebelum Trump dilantik.

"Kami berharap akan ada lebih banyak pemulangan. Kami tidak akan mengomentari pembebasan tahanan sampai proses selesai dilakukan," kata juru bicara Gedung Putih, Emily Horne.

Obama mendapatkan sisa 242 tahanan di Teluk Guantanamo ketika dia menjabat pada 2009. Ia menuding penjara itu telah menjadi alat perekrutan para teroris.

Baca juga,  Tahanan Inggris Terakhir di Guantanamo Dibebaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement