Sabtu 31 Oct 2015 08:16 WIB

Tahanan Inggris Terakhir di Guantanamo Dibebaskan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Tahanan di Guantanamo (Ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Tahanan di Guantanamo (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Shaker Aamer, tahanan asal Inggris terakhir di fasilitas penahanan Guantanamo Bay dibebaskan, Jumat (30/10). Pentagon mengatakan penduduk Inggris yang berasal dari Arab Saudi itu akan dipindahkan ke Inggris.

"Inggris dan AS berkoordinasi untuk memastikan pemindahan ini dilakukan dengan keamanan yang layak dan manusiawi," kata pernyataan Kementerian pertahanan AS dilansir CBS News. Menteri pertahanan AS Ashton Carter telah mensahkan pemindahan Aamer bulan lalu pascapeninjauan ulang kasusnya.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron secara langsung meminta pada Presiden AS untuk memindahkan Aamer tahun lalu. Padahal perizinan pindah Aamer sudah disahkan sejak 2007. Barack Obama secara personal memastikan pada Cameron bahwa Aamer akan dipindahkan ke tahanan Inggris.

Aamer adalah satu-satunya penduduk Inggris yang tersisa di Guantanamo Bay. Ia lahir di Arab Saudi dan pernah bekerja untuk Militer AS di Arab Saudi sebagai penerjemah. Ia kemudian tinggal di Inggris dengan istrinya yang merupakan warga asli Inggris.

Keluarganya mengatakan keluarga Aamer pindah ke Afganistan pada 2001. Aamer bekerja untuk badan amal Muslim yang mendirikan sekolah untuk anak yatim Afganistan. 

Setelah tragedi 9/11, penduduk Afganistan menangkapnya dan menyerahkan ia pada militer AS. Ia ditahan di Guantanamo sejak Februari 2002 tapi tidak pernah secara formal didakwa atas suatu kejahatan. Sepeninggalan Aamer tahun ini, Guantanamo tinggal bersisa 112 tahanan lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement