Sabtu 07 Jan 2017 17:54 WIB

Lobi Yahudi Dibalik Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto
Presiden AS terpilih, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS terpilih, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Donald Trump memindahkan Kedutaan AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, memperlihatkan lobi Yahudi di bawah pemerintahan Trump masih kuat. Direktur Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia, Abdul Muta'ali mengatakan, rencana pemindahan ini secara kasat mata perselingkuhan perdamaian antara AS dan Israel ini sebagai bukti nyata.

"Sekaligus ini menjadi bukti bahwa lobi Yahudi sebetulnya ada di belakang kemenangan Trump. Tanpa dukungan mereka agak mustahil ia menang," kata dia kepada Republika, Sabtu (7/1).

Ia mengungkapkan, sebetulnya ada yang lebih menarik dari Diplomasi Presiden AS terpilih Donald Trump ini. Trump adalah bukti silent majority masyarat AS yg mengingatkan superioritas dan preman jalanan.

Benang merahnya dapat diambil bahwa Trump tidak serta merta berencana memidahkan kedubes AS untuk Israel ke Yerussalem tanpa perhitungan. Kebijakan ini pasti akan mendapat dukungan luas masyarakat AS yang telah memilihnya menjadi presiden. "Tanpa dukungan mereka agak mustahil ia menang. Dan tak ada makan siang gratis," ujarnya.

Trump berencana memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke ibukota baru yang diklaim Israel secara sepihak, Yerusalem timur. Walaupun dunia internasional tidak mengakui klaim sepihak Israel ini, namun AS dibawah presiden yang baru secara vulgar mendukung kebijakan negara zionis tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement