REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sektor pariwisata Turki terpukul akibat serangkaian serangan teror di seluruh negeri. Bahkan, pemesanan penerbangan dari Timur Tengah ke Turki diperkirakan turun sebanyak 16 persen pada awal tahun ini.
Aksi tembak menembak di club malam di Istambul yang menewaskan 39 orang merupakan serangan teror terbaru yang dilakukan ISIS kepada Turki. Bahkan, UAE memperingatkan warganya agar tidak pergi ke Turki pascaserangan ISIS pada awal 2017.
Kepala Eksekutif dari perusahaan Intelijen Wisata ForwardKeys, Olivier Jager mengatakan, serangan teror cukup membawa dampak yang sangat luas. Terutama berdampak kepada wisatawan dari Timur Tengah ke Turki. "Sektor pariwisata di Istambul dan Turki secara keseluruhan telah terpuruk sejak serangkaian serangan teroris pada 2016," kata Olivier, dilansir dari Arab News, Selasa (10/1).
ForwardKeys yang berbasis di Valencia menganalisis, berdasarkan data kedatangan wisatawan ke Turki. Selama setahun terakhir secara keseluruhan jumlah wisatawan berkurang sekitar 21 persen. Sementara, wisatawan dari Timur Tengah berkurang sekitar 6 persen.