Rabu 11 Jan 2017 10:32 WIB

Arab Saudi dan Turki Bekerja Sama Perangi Terorisme

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Sebuah bom mobil di Turki menewaskan 13 tentara di dalam sebuah bus dan melukai 48 lainnya. (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Sebuah bom mobil di Turki menewaskan 13 tentara di dalam sebuah bus dan melukai 48 lainnya. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi dan Turki memutuskan untuk bekerja sama dalam memerangi terorisme. Masing-masing pemimpin negara mengutuk serangan teror di Istanbul yang menewaskan 39 orang dan puluhan orang yang tidak bersalah terluka.

Turki dan blok regional Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan Kerja Sama Teluk juga telah meningkatkan upaya untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh organisasi teror seperti ISIS dan organisasi teroris Fetullah (Feto).

"Kerja sama Turki dengan Kerajaan di satu sisi dan negara-negara GCC di sisi lain adalah hal yang luar biasa dalam memerangi terorisme," ujar Duta Besar Turki Yunus Demirer seperti dilansir arabnews.com, belum lama ini.

Demirer memuji upaya GCC dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang menyebutkan bahwa Feto adalah organisasi teror. Menurut dia, Turki sangat berterima kasih atas dukungan, solidaritas, dan simpati yang ditunjukan pihak kerajaan dan pimpinan GCC.

Dia menjelaskan, Turki bertekad untuk memberantas setiap serangan yang terjadi di negara tersebut. Turki akan terus memerangi Daesh, Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Unit Perlindungan Rakyat etnis Kurdi (YPG) dan kelompok-kelompok teroris Feto

Otoritas Turki akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan perdamaian di negeri. Turki juga akan menjamin keamanan setiap warga negara dan orang asing yang mengunjungi Turki. Dia yakin bahwa tantangan yang dihadapi Turki saat ini dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Serangan yang dilakukan oleh organisasi teroris ini telah memakan banyak korban khususnya warga sipil. Para pelaku yang tidak manusiawi tersebut akan dihukum setimpal. Dia meminta, negara-negara anggota PBB untuk bersatu melawan terorisme. Ini disebabkan perang melawan terorisme membutuhkan kerja sama internasional.

Arab Saudi telah menegaskan dukungan penuh atas operasi militer Turki di Suriah utara untuk melawan Daesh dan militan Kurdi dan menyarankan solusi militer sebagai opsi terkuat untuk menyingkirkan Bashar Assad.

Turki telah memulai upaya internasional untuk menginformasikan pejabat asing dan media tentang organisasi teroris, terutama tentang Feto.Turki juga  telah menerbitkan peraturan perundang-undangan yang bertujuan untuk membantu penegakan hukum dalam memerangi terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement