REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Media pemerintah Yordania melaporkan, Raja Abdullah II telah memberhentikan Kepala Polisi Yordania, Mayjen Atef Al-Saudi, Rabu (11/1). Pemberhentian itu dilakukan beberapa pekan setelah ISIS mengancam keamanan Yordania dengan melancarkan serangan mematikan pada Desember lalu.
Dilansir dari Arab News, sistem keamanan Yordania mendapat banyak kritikan sejak serangan itu terjadi. Mayjen Atef Al-Saudi dilaporkan akan diganti oleh seorang purnawirawan perwira militer Mayjen. Ahmad Fatih sebagai Kepala Polisi di Direktorat Keamanan Umum.
Dalam sebuah surat, Raja Abdullah II mendesak kepala polisi baru untuk meningkatkan keamanan di bawah komandonya. Raja meminta agar seluruh petugas kepolisian Yordania bisa bekerja secara efektif.
ISIS melakukan penembakan di Provinsi Al-Karak, Yordania, pada 18 Desember lalu. Departemen Keamanan Umum Yordania mengatakan, ada 11 korban tewas akibat serangan itu, termasuk tujuh petugas polisi, seorang turis perempuan asal Kanada dan tiga warga sipil. Selain korban tewas, 27 orang lainnya terluka.
Serangan pertama terjadi ketika polisi patroli memeriksa kebakaran di sebuah rumah di Al-Karak. Setelah mencapai lokasi, seorang pria bersenjata tak dikenal dari dalam rumah menembaki tim patroli.
Pria bersenjata itu melarikan diri dengan mobil setelah melukai seorang polisi dan mulai melakukan penembakan brutal. Pelaku juga menembaki pejalan kaki dan pos polisi Al-Karak.