REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Tiga militan ISIS yang berasal dari Malaysia dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan pasukan Suriah di Raqqa. Berdasarkan laporan intelijen yang diterima polisi Malaysia, ketiganya bernama Zainuri Kamaruddin, Ahmad Asyraf Arbee bin Ahmad Jamal Arbee, dan Sazrizal Mohd Sofian Tahyalan.
Laporan ini menggenapkan jumlah militan ISIS asal Malaysia yang tewas di Irak dan Suriah menjadi total 30 orang. Zainuri (50), yang juga dikenal sebagai Abu Thalhah, sempat muncul di dalam sebuah video ISIS dan mengancam akan melakukan serangan di sejumlah tempat di Malaysia. Rekaman video itu muncul sepekan sebelum serangan terhadap klub malam Movida pada Juli tahun lalu di Malaysia.
Dalam video itu, Zainuri terlihat memegang paspor merah saat mengeluarkan ancaman serangan, sementara militan lainnya memegang paspor hijau. Paspor merah merupakan paspor Malaysia dan paspor hijau merupakan paspor Indonesia.
Kepala Cabang Divisi Kontra Terorisme Bukit Aman, Datuk Ayob Khan, mengatakan setelah memberikan ancaman, anggota-anggota ISIS itu membakar paspor mereka. Zainuri yang berasal dari Bota, Perak, juga meminta Malaysia untuk bergabung dengan perang di Suriah. "Lainnya yang diidentifikasi dalam video adalah Sazrizal atau Abd Halid Dari dan Muhammad Nasrullah Abd Latif, yang juga dikenal sebagai Abu Gomez," katanya, dikutip The Strait Times.
Zainuri adalah mantan anggota Kelompok Mujahiddin Malaysia dan ditahan pada 2001 di bawah Internal Security Act. Dia juga terlibat dalam perampokan bersenjata di Southern Bank Berhad pada 2001. Zainuri termasuk anggota yang aktif merekrut warga Malaysia untuk bergabung dengan ISIS melalui media sosial. Ia juga mengatur perjalanan mereka ke Suriah.
Sementara Ahmad Asyraf Arbee (33), yang juga dikenal sebagai Abu Luqman Al Malizi, adalah dari Shah Alam dan diyakini telah pergi ke Suriah pada 2014. Militan ketiga, Sazrizal (27), yang dikenal sebagai Abu Badar Al Malizi, berangkat ke Suriah pada 2014 dengan istrinya. Ayob mengatakan, Sazrizal dan istrinya sempat bekerja sebagai pemetik buah di Australia untuk mengumpulkan uang yang digunakan membiayai perjalanan mereka ke Suriah.