Kamis 19 Jan 2017 16:05 WIB

Terlibat Bentrok, Warga Palestina dan Polisi Israel Dilaporkan Terbunuh

Aparat keamanan Israel berjaga-jaga di lokasi penabrakan tentara Israel. (Ilustrasi)
Foto: EPA/Abir Sultan
Aparat keamanan Israel berjaga-jaga di lokasi penabrakan tentara Israel. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  YERUSALEM -- Dua warga Palestina dan seorang petugas Polisi Israel dilaporkan terbunuh saat operasi pembongkaran rumah di sebelah selatan Desa Bedouin. Peristiwa tersebut terjadi saat warga protes melawan operasi pembongkaran rumah.

Sebagaimana dilaporkan Aljazeera pada Kamis (19/1) waktu setempat, seorang petugas Polisi Israel menembak mati seorang warga Palestina yang dituduh mencoba untuk menabrak mereka dengan mobil. Menurut media Israel, seorang Polisi Israel ditabrak warga Palestina sebagai upaya menghentikan operasi pembongkaran rumah. Polisi tersebut mengalami luka-luka kemudian meninggal dunia.

Namun, warga Desa Bedouin Um Al Hiran di gurun Negev mengatakan, warga Palestina yang mengendarai mobil tersebut menuju ke tempat kejadian hanya untuk berbicara dengan pihak berwenang. Dia sedang berupaya untuk menghentikan penghancuran rumah.

Wartawan Aljazeera, Imran Khan melaporkan dari Um Al Hiran, seorang warga Palestina meninggal dunia saat terjadi bentrokan setelah peristiwa yang menewaskan seorang warga Palestina dan Polisi Israel. Seorang Anggota Komite Etik Parlemen Israel (Knesset) juga terluka di bagian kepala oleh polisi selama terjadi bentrokan.

Polisi Israel mengatakan, sejumlah polisi terluka saat terjadi bentrokan. Informasi tersebut dilaporkan mereka tanpa menjelaskan secara detail. Mereka juga menyatakan, warga Palestina yang menyerang dengan menggunakan mobil telah terbunuh.

"Sebuah mobil dikendarai oleh teroris dari gerakan Islam, bermaksud untuk menyerang sejumlah petugas polisi," kata juru bicara Polisi, Micky Rosenfeld.

Akan tetapi, seorang aktivis dari Um Al Hiran, Raed Abu al-Qiyan menegaskan, pihaknya membantah warga Palestina yang mengemudi mobil bermaksud untuk melukai polisi. Ia mengatakan, pengemudi mobil yang disebut teroris oleh Israel merupakan seorang guru yang sangat dihormati.

"Laporan yang dikeluarkan Israel bohong," ujarnya kepada kantor berita AFP. Menurutnya, warga Palestina sedang mengendarai mobil, kemudian Polisi Israel menembakinya. Tidak ada serangan mobil dan tidak ada bentrokan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement