Senin 23 Jan 2017 13:44 WIB

17 WNI Diduga Relawan Suriah, Ini Kata Polisi

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar (kiri).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menjelaskan, 17 WNI yang diduga akan berperang ke Suriah saat ini masih dalam pemeriksaan Densus 88. Diduga 17 WNI tersebut dipulangkan lantaran dideportasi imigrasi Turki.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan informasi sementara 17 WNI tersebut berencana masuk ke Suriah melewati Turki. Sayangnya Turki sedang dalam pengetatan warga negara asing termasuk wisatawan. Aparat di Ankara mencurigai 17 WNI itu.

"Informasi sementara mereka rencana akan masuk, sudah tiba, kemudian negara Turki melakukan pengetatan ke WNA, wisatawan, yang mereka lihat terindikasi ikut kegiatan konflik di Suriah dan Irak itu dijaring mereka," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/1).

Kemudian lanjut Boy, setelah terjaring, aparat melakukan wawancara dan memutuskan untuk mendeportasi ke Indonesia menggunakan pesawat Turki Airline.

Saat ini masih dalam pemeriksaan Densus 88. Sehingga belum dapat dipastikan tujuan kedatangan 17 WNI ke Suriah, apakah seperti dugaan otoritas Turki untuk bergabung ISIS di Suriah atau ada tujuan lain.

Jangan-jangan kata Boy, seperti WNI yang dulu dikembalikan oleh otoritas Malaysia. Ternyata setelah dilakukan Pemeriksan tidak ada kaitan dengan kelompok ISIS.  Sehingga dikembalikan kepada keluarganya.

"Kita akan lihat, paling tidak dalam dua sampai tiga hari ke depan," kata dia.

Untuk diketahui pihak imigrasi mengamankan 17 WNI di bandara Soekarno Hatta pada Sabtu (21/1) malam. Selanjutnya segera diserahkan kepada Densus 88 inti dilakukan pemeriksaan.

Baca juga,  Pembicaraan Damai Suriah Tanpa Delegasi AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement