Rabu 25 Jan 2017 15:21 WIB

Thailand Keluarkan Izin Beli Kapal Selam dan Tank Cina

Militer Thailand
Foto: AP
Militer Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintahan militer Thailand telah menyetujui anggaran sebesar 13,5 miliar baht (sekitar Rp 5 triliun) untuk membeli kapal selam dari Cina setelah menangguhkan transaksi tahun lalu, para pejabat Thailand mengatakan pada Rabu (25/1).

Militer Thailand akan membeli 10 unit tank dan kendaraan pembantu dari Cina sebagai tambahan 28 tank tempur utama yang dipesan dari Cina tahun lalu. Hubungan kedua negara itu semakin kuat, terutama sejak ikatan Thailand dengan Amerika Serikat mendingin setelah kudeta 2014.

Pembelian kapal selam itu ditangguhkan pada tahun lalu karena adanya kritik publik dan keraguan terkait apakah Thailand benar-benar membutuhkan sebuah kapal selam. Para perwira Angkatan Laut Thailand mengatakan negosiasi dengan pemerintah Cina hampir selesai dan anggarannya telah dialokasikan untuk membayar kapal selam itu dalam kurun waktu angsuran enam tahun.

"Kami sedang dalam proses negosiasi namun tahun ini dipastikan ada kesepakatan karena kami memiliki anggarannya," juru bicara Angkatan Laut Laksamana Jumpol Loompikanon mengatakan kepada wartawan Reuters.

Jumpol mengatakan kapal selam itu akan membuat angkatan lain mampu mempelajari taktik dan bagaimana perang kapal selam kemungkinan digunakan melawan Thailand. Keamanan maritim merupakan sebuah isu besar di Asia Tenggara dikarenakan adanya klaim bertabrakan atas Laut Cina Selatan, namun Thailand tidak ikut campur dalam sengketa itu.

Jenderal Chatudom Thittasiri dari Kementerian Pertahanan mengatakan militer Thailand juga menganggarkan dua miliar baht dalam tiga tahun untuk membeli 10 unit tank dan kendaraan pembantu dari Cina. Cina merupakan kekuatan dunia besar pertama yang mengakui kekuasaan junta Thailand menyusul kudeta 2014 . Amerika Serikat menanggapi kudeta itu dengan cara membekukan dana bantuan keamanan senilai 4,7 juta dolar AS dan membatalkan sejumlah kesepakatan keamanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement