Ahad 29 Jan 2017 09:33 WIB

Pengusaha Imigran Khawatir dengan Kebijakan Trump

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Bayu Hermawan
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melakukan perintah eksekutif memaksa pembangunan tembok perbatas AS-Meksiko memicu protes. Hal itu termasuk dari pengusaha imigran yang ada di AS.

Pemilik perusahaan jasa arsitektur modern Francisko Garcia mengaku khawatir dengan kebijakan itu. Ia menyebutkan, sekitar setahun lalu memutuskan meluncurkan nama dan desain perusahaannya. Ia bahkan memilih nama Modern Architecture Services (MAS).

Pengusaha yang tinggal di San Diego, California ini menjelaskan, MAS tidak hanya akronim, tapi dalam bahasa Spanyol berarti lebih. "Saya khawatir kebijakan Trump bisa memengaruhi klien potensial karena perusahaan saya bernama Spanyol. Ini keraguan terbesar saya, sebelumnya tidak pernah seragu ini," ujarnya, seperti dilansir CNBC, Ahad, (29/1).

Tak hanya membangun tembok pemisah, kebijakan Trump mengenai imigrasi dan larangan terhadap pengungsi imigran dari beberapa negara mayoritas Muslim tertentu, membuat beberapa pengusaha imigran khawatir.

"Saya percaya imigran datang dengan nilai-nilai Amerika," kata Garcia.

Garcia mengungkapkan, ia lahir di AS namun besar di Guadalaraja, Meksiko, dan tinggal di sana sampai usia 10 tahun. Kemudian, orangtuanya pindah ke California untuk mencari peluang lebih baik. Kini pemilik bisnis dengan lima karyawan ini kecewa kepada Trump dengan retorikan anti Meksiko serta antiimigran.

Menurutnya, imigran yang datang ke AS juga bekerja keras, mempunyai akuntabilitas, tekun, dan bisa bekerjasama. Sedangan pandangan buruk tentang imigran hanya penyederhaan masalah yang membuat semua bertambah rumit.

Berdasarkan data Indeks Kauffman Foundation soal usaha startup pada 2016, mencatat jumlah pengusaha imigran di AS mencapai 27,5 persen dari total pengusa baru di negeri Paman Sam tersebut. Hal ini meningkat hampir dua kali lipat dari 1997.

Kemudian pengusaha keturunan yang lahir di AS dan memulai bisnis baru mencapai 0,53 persen dari total keseluruhan.  Garcia berharap, suatu hari dapat bertemu dan berbicara langsung pada Trump untuk menyampaikan pesan.

"Para imigran tidak angkat tangan dan keluar dalam masa kesulitan ekonomi AS. Kami ingin berkontribusi, kami ingin berintegrasi dan ini membuat kita bertahan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement