Senin 30 Jan 2017 03:45 WIB

Ini Tentara AS Pertama yang Tewas dalam Pertempuran di Era Trump

Tentara Amerika Serikat (ilustrasi)
Foto: Reuters/Carlo Allegri
Tentara Amerika Serikat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN--Seorang tentara AS tewas karena terluka dalam serangan akhir pekan dalam operasi khusus terhadap gerilyawan Alqaidah di Yaman. Kabar tersebut berdasarkan laporan militer AS pada Ahad (29/1).

Seperti dilansir Washington Post, Senin (30/1), tiga tentara AS lainnya dari unit Navy SEAL mengalami luka-luka saat opeasi pada Sabtu (27/1) di Semenanjung Arab. Organisasi militan tetap menjadi ancaman di tengah perang sipil yang berkepanjangan di Yaman.

Insiden tersebut menandai pertama kalinya seorang tentara AS tewas dalam pertempuran sejak Presiden Donald Trump menjabat. Trump berjanji untuk terus melakukan langkah agresif dalam memerangi kelompok militan di seluruh dunia.

Seorang pejabat pertahanan AS menjelaskan terkait tewasnya seorang tentara AS tersebut. Tentara AS tewas saat terjadi baku tembak dengan militan. Namun, berdasarkan pernyataan Komando Sentral AS, pertempuran tersebut juga menewaskan 14 gerilyawan.

Serangan yang berlangsung di daerah gurun terpencil di Yaman, bertujuan untuk mendapatan informasi intelihen termasuk data dari komputer yang diduga berisi perencanaan serangan. Namun, pejabat AS belum bisa mengkonfirmasi apakah dalam serangan tersebut juga melibatkan pasukan sekutu.

Dalam beberapa bulan terakhir pasukan AS telah bermitra dengan pasukan Uni Emirat Arab untuk membantu mencapai target. Kemitraan akan berakhir sampai militan Alqaidah pergi dari Yaman.

Sementara itu hampir 12 orang dilaporkan tewas dalam Serangan tersebut. Meskipun para pejabat AS tidak bisa mengkonfirmasi kebenaran laporan tersebut.

Baca juga, Koalisi Arab Saudi Bantah Targetkan Warga Sipil Yaman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement