Selasa 31 Jan 2017 08:38 WIB

Ini Sosok Penembak Jamaah Shalat Isya di Masjid Quebec Kanada

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi saat melakukan penyisiran di lokasi pasca penembakan di sebuah masjid di kota Quebec, Kanada
Foto: AP
Polisi saat melakukan penyisiran di lokasi pasca penembakan di sebuah masjid di kota Quebec, Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, QUÉBEC -- Alexandre Bissonnette (27 tahun) didakwa dengan enam tuduhan pembunuhan atas penembakan yang dilakukannya di Masjid Québec, Ahad (29/1). Bissonnette yang merupakan seorang mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Laval ini juga menghadapi lima tuduhan percobaan pembunuhan.

Dalam persidangan singkat yang diselenggarakan pada Senin (30/1), Bissonnette terlihat mengenakan setelan tahanan berwarna putih, dengan tangan dan kaki yang diborgol. Ia tidak mengajukan pembelaan selama sidang, hanya diam dan menatap lantai dengan gelisah.

Bienvenu aux réfugiés, kelompok lokal yang mendedikasikan diri menyambut pengungsi, mengatakan Bissonnette merupakan sosok akrab dengan mereka. Bissonnette selama ini menyatakan dukungan untuk Marine Le Pen, pemimpin sayap kanan Front Nasional Perancis.

"Bissonnette itu dikenal di Québec atas sudut pandangnya yang pro-Lepen dan anti-feminis, seperti yang diungkapkan di media sosial dan di Universitas Laval," ungkap Bienvenu aux réfugiés, melalui akun Facebook resminya, dikutip The Guardian.

Tuduhan pembunuhan diarahkan kepada Bissonnette beberapa jam setelah serangan terjadi di pusat kebudayaan Islam Québec City, yang juga dikenal sebagai Grande Mosquée de Québec, saat shalat Isya. Sebanyak enam orang tewas, lima orang dalam kondisi kritis, dan 19 lainnya luka-luka.

Polisi awalnya mengatakan ada dua tersangka penembakan yang telah ditangkap pascaserangan. Namun, kemudian polisi mengatakan hanya ada satu tersangka dan telah melepas satu orang lainnya yang telah dijadikan saksi.

Serangan itu membuat komunitas Muslim di Québec semakin meningkatkan kewaspadaan. Mereka berjaga sepanjang malam menunggu informasi dari kepolisian mengenai pelaku penembakan.

Baca juga, Jamaah Shalat Isya di Masjid Quebec Kanada Ditembaki, Lima Orang Terbunuh.

"Saya tidak bisa mengungkapkan kesedihan yang telah menyentuh masyarakat kami. Tragedi ini terjadi di tempat berdoa, menyasar orang-orang yang sedang berdoa," kata Mohamed Labidi, juru bicara pusat kebudayaan Islam Québec City.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, turut mengutuk serangan di Québec. Dia mendesak warga Kanada untuk mendukung solidaritas terhadap mereka yang menjadi korban serangan itu. "Jangan salah, ini adalah serangan teroris. Sekelompok orang tak berdosa telah ditargetkan. Bagi lebih dari satu juta warga Kanada yang beragama Islam, saya ingin mengatakan langsung, kami sebanyak 36 juta orang lainnya ada bersama Anda," kata Trudeau.

Perdana Menteri dari Québec, Phillippe Couillard, menjelaskan aksi penembakan mengarah pada komunitas tertentu. Ia juga menyatakan solidaritas terhadap Muslim di Québec. "Québec dengan tegas menolak kekerasan biadab ini. Keamanan telah ditingkatkan di masjid di seluruh provinsi," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement