REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande mengunjungi rumah sakit untuk menjenguk pria yang dikenal dengan nama Theo yang diduga keras sebagai korban pelecehan seksual dengan kekerasan oleh oknum polisi pada 2 Februari lalu. Theo disodomi dengan menggunakan tongkat polisi.
Menyusul pelecehan dan kekerasan yang dialami Theo, pinggir Kota Paris bergolak. Masyarakat murka dan melancarkan protes anti-polisi dengan tuntutan "Keadilan untuk Theo". Juru bicara kepolisian mengatakan delapan petugas hampir saja terbunuh selama huru-hara dua hari tiga malam tersebut.
Saat kerusuhan di Aulnay Sous Bois Senin malam, polisi sampai kehabisan gas air mata untuk membubarkan massa. Mereka kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menakuti massa yang tengah mengepungnya.
Seperti dikutip Euronews.com, Kamis (9/2). Satu polisi sedang dalam investigasi atas sebuah serangan dengan tiga orang lainnya dalam kekerasan yang tidak perlu.
Permasalahan dimulai di Aulnay Sous Bois beberapa hari lalu setelah empat orang aparat polisi diberhentikan dikarenakan adanya penyelidikan terhadap tuduhan penggunaan kekerasan berlebih saat menangkap seorang pria berusia 22 tahun di lokasi itu. Salah satu aparat yang terlibat dalam penangkapan 2 Februari lalu, diselidiki atas tuduhan pemerkosaan dan tiga aparat lainnya dituduh melakukan kekerasan.