REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump telah menunjuk Letnan Jenderal Herbert Raymond McMaster sebagai Penasihat Keamanan Nasional baru. McMaster menggantikan Letnan Jenderal Michael Flynn yang dipecat setelah hanya tiga pekan menjabat.
McMaster merupakan Letnan Jenderal Angkatan Darat AS yang pernah bertugas di Irak dan Afghanistan. Dia berkomitmen kepada pemerintah untuk melakukan gerakan anti-korupsi.
Trump memuji McMaster sebagai seorang pria dengan bakat dan pengalaman luar biasa. Menurut Trump, McMaster sangat dihormati oleh semua orang di militer.
Reporter BBC, Aleem Maqbool, melaporkan McMaster tampaknya tidak memiliki hubungan dekat dengan Moskow. Ia baru-baru ini ditugaskan untuk mempelajari agar AS bisa melawan beberapa kemajuan militer Rusia.
Majalah Time menobatkan McMaster sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia pada 2014. Menurut Time, ia mungkin merupakan prajurit unggulan di abad ke-21 ini.
McMaster juga pernah mengkritik keterlibatan militer AS dalam Perang Vietnam dalam bukunya Dereliction of Duty. Ia mendapatkan gelar PhD dalam program sejarah AS dari University of North Carolina.
Sebagai Penasihat Keamanan Nasional, McMaster akan berperan sebagai penasihat independen untuk presiden, terkait isu-isu keamanan nasional dan kebijakan luar negeri. Jabatan ini merupakan salah satu jabatan paling senior di pemerintahan AS, sebagai kunci kepemimpinan presiden.
Penasihat Keamanan Nasional menyertai Dewan Keamanan Nasional dan dapat bertindak sebagai broker antara departemen pemerintah yang berbeda. Jabatan ini tidak butuh konfirmasi Senat AS.
Sebelumnya, Flynn memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan tersebut setelah menyesatkan Wakil Presiden Mike Pence terkait percakapannya dengan Duta Besar Rusia untuk AS. Flynn diduga telah membahas masalah sanksi AS dengan Dubes Rusia, sebelum ia diangkat sebagai penasihat.
Keith Kellogg, yang mengambil alih jabatan Flynn sebagai pelaksana tugas Penasihat Keamanan Nasional, saat ini akan berperan sebagai kepala staf Dewan Keamanan Nasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
