Rabu 22 Feb 2017 08:41 WIB

Aksi Nekat Pelayan Perempuan Usir Biawak dari Restoran

Samia Lila menyeret biawak keluar dari restoran di saat hewan ini berusaha menancapkan cakarnya ke lantai kayu.
Foto: ABC
Samia Lila menyeret biawak keluar dari restoran di saat hewan ini berusaha menancapkan cakarnya ke lantai kayu.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Seorang pelayan perempuan nekat mengusir seekor biawak berukuran besar yang masuk ke restoran di perkebunan anggur yang sibuk tempatnya bekerja di Pantai Selatan New South Wales, Ahad (19/2).

Sebelum mengejutkan para tamu restoran, Samia Lila -pelayan muda dari Prancis yang bekerja dengan visa liburan sambil bekerja di Australia -memegang ekor reptil besar itu dan menyeretnya keluar. Perkebunan anggur ini dikelilingi oleh hutan dan memiliki restoran populer, tempat di mana Samia sesekali bekerja.

Beberapa hari setelah merayakan ulang tahun ke-25, Samia menemukan dirinya menjadi orang yang pertama kali bertindak ketika seekor biawak berukuran besar dan tampak penasaran yang berasal dari hutan masuk ke dek restoran. Samia sedang melayani sejumlah meja ketika seorang pelanggan meraih tangannya dan menunjuk keluar.

"Saya tak percaya itu seekor biawak. Saya pikir itu anjing besar," ujar Samia.

Biawak itu berjalan-jalan di antara meja dan tamu di luar dan mengarah ke pintu terbuka yang menghubungkan meja dan bar di bagian dalam restoran. "Biawak itu berusaha masuk ke dalam, [jadi] saya mengambil kursi ini dan menghentikannya," kata Samia.

Dia menghimpit biawak itu di antara kaki meja dan salah satu jendela yang tingginya sampai langit-langit restoran."Jadi saya punya waktu untuk berpikir tentang apa yang harus dilakukan, dan kemudian saya mencengkeram ekornya. Ekornya begitu besar, mudah untuk dicengkeram," tutur Samia.

Di saat Samia memegang ekor si biawak dan menyeretnya kembali ke pintu, reptil besar itu mencoba menusukkan cakarnya ke lantai kayu restoran. Ia menyeret biawak itu ke luar di sepanjang dek di antara meja pengunjung, di saat yang sama si biawak juga berontak.

"Setiap kali ia mencoba menggapai saya, saya mengangkatnya. Ia cukup berat. Saya baru saja menyadari jika saya mengangkatnya, ia tak akan pernah menggapai tangan saya, dan saya hanya fokus pada mulutnya," ujar Samia.

Ia belum pernah melihat seekor biawak pun sampai empat hari sebelum insiden ini terjadi ketika ia melihat seekor biawak yang ia duga merupakan biawak yang sama dengan yang ia usir, ketika bekerja di kebun anggur.

"Saya suka reptil, saya pikir mereka adalah makhluk yang benar-benar indah dan saya tak ingin menyakitinya. Reptil biawak ini menarik bagi saya. Saya tak akan pernah melihat hewan seperti ini di Prancis. Awalnya saya terkejut, tapi kemudian saya hanya tersenyum. Setelah itu saya sedikit gemetar," kata perempuan muda ini.

Bosnya, Glen Butson, mengatakan, ia benar-benar kagum melihat betapa percaya diri dan cepatnya Samia menangani si biawak tersebut. "Samia takut akan laba-laba. Saya tak pernah tahu kami memiliki begitu banyak laba-laba di kebun anggur. Samia memburu mereka dan bisa melihat seekor laba-laba berkaki panjang dari jarak 40 meter, namun ia tidak takut sama sekali dengan biawak itu," ujarnya.

Samia Lila
Samia Lila tak pernah melihat biawak sampai 4 hari sebelum ia menemukan biawak di restoran.

ABC South East NSW: Bill Brown

Seret biawak seperti gerobak

Pawang reptil lokal, John Hassell mengatakan teknik untuk mengusir biawak adalah dengan mencengkeram ekornya, seperti yang dilakukan Samia, tetapi idealnya naikkan ekornya sampai ke dekat badan, posisi yang meminimalkan kemampuan biawak untuk berputar dan menggigit.

John mengatakan, Samia melakukan hal yang benar dengan mengangkat kaki belakang biawak ini dari lantai kayu. John menerangkan, teknik yang ia gunakan adalah mengangkat ekor biawak, dekat dengan badan, kaki belakang diangkat dari lantai, dan menyeretnya ke depan "seperti gerobak".

Karena Samia mencengkeram biawak di ujung ekornya, ia melakukan apa yang disebut para pawang reptil sebagai "gerakan berputar", mengayun hewan itu dari sisi ke sisi di saat ia mencoba untuk memutar. Bryan Fry dari Universitas Queensland mengatakan, biawak memiliki gigi yang sangat tajam dan bergerigi.

"Mereka bisa sangat merusak, tetapi mereka tak akan menyerang kita meskipun mereka akan mempertahankan diri. Semua biawak memiliki racun, tapi itu tak akan membahayakan manusia. Racun itu ada di dalam mereka untuk mendukung gigi mereka," sebut Dr Fry.

Samia mengatakan, petualangannya ke depan, setelah menabung sejumlah uang, adalah belajar akting di Melbourne dan melihat Australia lebih banyak.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:30 WIB 21/02/2017 oleh Nurina Savitri.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/aksi-nekat-pelayan-perempuan-di-australia-usir-biawak-dari-rest/8291222
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement