Rabu 22 Feb 2017 09:51 WIB

Ikhwanul Muslimin Puji Keberpihakan Erdogan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Ikhwanul Muslimin
Foto: .
Ikhwanul Muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir memuji Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menolak melabeli IM sebagai organisasi teroris.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Al-Arabiya pekan lalu di Arab Saudi, Erdogan mengatakan ia tidak menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris.

"Sikap jujur ​​dan adil Erdogan bukan hal yang mengherankan, sebagai seorang pria yang selalu memiliki sikap yang kuat dan berisi," kata Wakil Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Ibrahim Munir, dalam sebuah pernyataan Senin (20/2).

"Ini bukan langkah yang tidak biasa dari Turki, negara yang selalu berusaha membantu kaum yang tertindas demi kebebasan dan kehidupan yang lebih terhormat."

Ikhwanul Muslimin telah menjadi target tindakan keras oleh Pemerintah Mesir sejak kudeta yang menggulingkan Muhammad Mursi pada 2013. Morsi merupakan presiden pertama yang dipilih secara bebas di negara itu dan juga pemimpin Ikhwanul Muslimin.

Pada akhir 2013, pemerintah pascakudeta Mesir melabeli Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Dalam beberapa hari terakhir, pemerintahan Presiden AS Donald Trump juga dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memasukkan IM ke daftar hitam sebagai organisasi teroris.

Munir mengatakan, kelompoknya tidak akan mengabaikan upaya damai untuk membawa perubahan politik. "Ikhwanul Muslimin tidak akan mengecewakan Erdogan - atau pembela lainnya - tidak peduli apapun tekanannya," kata dia.

Baca juga, Trump Pertimbangkan Kebijakan Larangan Ikhwanul Muslimin.

Erdogan mengatakan ia menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai sebuah organisasi ideologis, daripada organisasi kelompok teroris. "Saya tidak menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris karena mereka bukan kelompok bersenjata. Itu, pada kenyataannya, merupakan sebuah organisasi ideologis," ujar Erdogan, dikutip kantor berita Anadolu.

Turki selama ini selalu mengkritik penggulingan Mursi pada 2013 oleh militer Mesir. Turki menggambarkan kejatuhan rezim Mursi sebagai sebuah kudeta militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement