REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepolisian Jerman melakukan razia terkait serangan truk di pasar natal Ibu Kota Berlin. Sejumlah barang disita dari berbagai tempat yang diyakini memiliki hubungan dengan penyerang bernama Anis Amri.
Sebanyak 460 polisi dikerahkan dalam penggerebekan. Terdapat lima belas apartemen dan dua tempat komersial yang digeledah, karena dikhawatirkan menjadi sarang organisasi radikal.
Amri diduga terlibat dengan sebuah organisasi radikal bernama Fussilet 33. Kepolisian meyakini bahwa kelompok itu merekrut orang-orang untuk melakukan serangan brutal dan bahkan mungkin memiliki hubungan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sebuah masjid juga diperiksa karena Amri dilaporkan mengunjungi rumah ibadah umat Muslim itu pada hari serangan terjadi, yaitu 19 Desember 2016 lalu. Tetapi, belum ada bukti kuat yang mendukung dugaan tersebut.
"Kami melakukan razia sebagai bagian dari operasi melawan terorisme serta tindakan kekerasan lainnya terjadi di Jerman," ujar Menteri Dalam Negeri Berlin Andreas Geisel dilansir BBC, Selasa (28/2).
Jerman telah menghadapi sejumlah serangan teror pada 2016 lalu yang diduga terkait dengan kelompok radikal. Serangan truk di sebuah pasar natal di Berlin merupakan yang salah satu yang paling menggemparkan. Setidaknya 12 orang tewas dan 49 lainnya terluka dalam peristiwa itu.