Jumat 03 Mar 2017 00:52 WIB

Angela Merkel Kunjungi Mesir untuk Batasi Arus Migran

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kanselir Jerman Angela Merkel
Foto: AP/Michael Sohn
Kanselir Jerman Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO --  Kanselir Jerman Angela Merkel mendarat di Kairo, Kamis (2/3), dalam kunjungan dua hari ke Mesir dan Tunisia. Merkel akan membahas masalah pembatasan arus migran yang mengalir ke Eropa melalui Afrika Utara, terutama Libya.

Gejolak keamanan di Libya telah dimanfaatkan oleh penyelundup manusia sejak penggulingan Muammar Qaddafi pada 2011. Libya kini menjadi pintu gerbang utama bagi para imigran Afrika yang ingin menyeberangi perairan Mediterania yang berbahaya.

Merkel, yang akan menghadapi pemilu pada September mendatang, tengah berada di bawah tekanan kuat untuk mengurangi jumlah pencari suaka yang datang ke Jerman. Lebih dari satu juta migran telah memasuki Jerman sejak 2015.

Pemerintahannya telah mendesak negara-negara Afrika Utara untuk meningkatkan kontrol perbatasan dan mempercepat pemulangan migran yang aplikasi suakanya ditolak. Merkel juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, yang diikuti oleh pertemuan dengan Sheikh Ahmed Al-Tayeb, ulama Muslim Mesir.

Dia akan berangkat ke Tunisia pada Jumat (3/3) untuk bertemu dengan Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi. Fokus utamanya di Mesir dan Tunisia adalah untuk membicarakan Libya, negara tanpa hukum yang berbatasan dengan Aljazair, Niger, Chad, dan Sudan.

"Tanpa stabilisasi politik di Libya, kita tidak akan dapat menghentikan perdagangan manusia yang banyak berdatangan ke Italia," kata Merkel, dikutip Arab News.

Perjalanan ini adalah bagian dari kunjungan diplomatik yang dilakukan Merkel, yang tahun lalu telah mengunjungi Mali, Niger, dan Ethiopia. Dia juga telah merencanakan perjalanan ke Aljazair pekan lalu, tapi dibatalkan setelah Presiden Abdelaziz Bouteflika jatuh sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement