Selasa 07 Mar 2017 22:51 WIB

Lampu Penyeberangan Bergambar Perempuan Dipasang di Melbourne

Di pusat kota Melbourne segera dipasang lampu penyeberangan bergambar perempuan sebagai usaha mencapai kesetaraan gender.
Foto: ABC
Di pusat kota Melbourne segera dipasang lampu penyeberangan bergambar perempuan sebagai usaha mencapai kesetaraan gender.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebentar lagi bila Anda di Melbourne, ketika menyeberangi jalan di Swanston St di pusat kota Melbourne, Anda akan melihat lampu hijau bergambar perempuan sebagai usaha untuk mencapai kesetaraan gender.

Sepuluh lampu bergambar perempuan akan dipasang di lampu merah penyeberangan antara Swanton St dan Flinders St, sebagai bagian dari uji coba selama 12 bulan. Sebuah badan bernama The Committee for Melbourne — sebuah organisasi nir laba yang terdiri dari 120 kelompok bisnis dan masyarakat di Melbourne - menjadi penggerak di belakang ide tersebut.

Direktur Eksekutif The Committee for Melbourne, Martine Letts mengatakan selama ini lampu merah atau hijau yang bergambarkan laki-laki merupakan diskriminasi terhadap perempuan. "Ide untuk memasang lampu yang juga bergambar perempuan, dan juga laki-laki, diharapkan akan mengurangi bias tanpa sadar," katanya.

Letts mengatakan kelompoknya ingin melihat adanya semua gambar pria dan perempuan di semua lampu penyeberangan.

"Kita tahu Melbourne adalah kota paling layak huni di dunia, dan kita juga ingin melihat Melbourne sebagai kota paling setara gender di dunia. Tujuannya adalah melihat adanya jumlah yang sama antara gambar perempuan dan laki-laki di seluruh negara Victoria," katanya.

Biaya untuk mengganti enam lampu merah sekitar 8.400 dolar AS (sekitar Rp 84 juta). Letts mengatakan beberapa kalangan mempertanyakan tindakan ini, namun program tersebut mendapat dukungan dari Gubernur Victoria Linda Dessau.

"Beberapa orang menyampaikan keberatan mereka dengan mengatakan ini tidak banyak maknanya, dan sekadar tindakan politis saja. Namun simbol ini praktis dan juga bermakna karena 50 persen penduduk kita adalah perempuan, dan juga harus diwakili di lampu penyeberangan," kata Letts.

Menteri Urusan Perempuan Victoria Fiona Richardson mengatakan lampu penyeberangan dengan gambar perempuan ini akan membuat ruang publik lebih memperhatikan perempuan. "Ada beberapa simbol kecil tapi penting dimana wanita tidak diikutsertakan dari ruang publik," kata Richardson dalam sebuah pernyataan.

"Budaya perbedaan gender berasal dari berbagai masalah kecil seperti lampu penyeberangan yang hanya bergambar laki-laki saja, dan masalah lebih besar misalnya kekerasan dalam rumah tangga yang dialami perempuan."

Evan Mulholland dari lembaga pemikir Institute of Public Affairs mengatakan tindakan ini dibuat oleh pembuat kebijakan hanya untuk membuat mereka merasa bangga dengan diri mereka sendiri. "Warga biasa di Victoria ini lebih prihatin dengan masalah keamanan kerja, meningkatnya tindak kriminal, dan infrastruktur di bidang transportasi," katanya.

"Bila ini yang dipikirkan oleh para politisi, birokrat, dan pembuat kebijakan sebagai masalah terbesar yang dihadapi para pengguna jalan sekarang ini mungkin masih diperlukan waktu yang lama bagi mereka untuk mengerti mengapa kita mengalami kemacetan di jalan setiap hari," ujarnya.

Program ini didanai oleh Committee for Melbourne dan perusahaan Camlex Electrical. Richardson mengatakan dana dari negara tidak digunakan untuk mengganti lampu penyeberangan tersebut.

Tahun lalu, City of Yarra memberikan penghormatan kepada councillor perempuan pertama di Victoria Mary Rogers, dengan memasang gambarnya di lampu penyeberangan di perempatan besar di Richmond di Melbourne.

Diterjemahkan pukul 10:50 AEST 7/3/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/lampu-merah-bergambar-wanita-dipasang-di-melbourne/8331034
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement