Senin 13 Mar 2017 19:28 WIB

Erdogan Sebut Belanda Seperti Republik Pisang

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan,  Belanda seperti republik pisang dan harus mendapatkam sanksi karena melarang para menteri Turki masuk ke Belanda. Erdogan saat ini sedang mencari dukungan dari warga Turki yang tinggal di  Eropa terutama Jerman dan Belanda. Ia meminta, mereka mengamankan referendumnya yang akan memberikan presiden kekuasaan baru yang lebih besar.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menggambarkan, Belanda sebagai ibukota fasisme. Sebab, Belanda melarang para politisi Turki melakukan kampanye di negaranya. "Belanda takut ketegangan di Turki menular pada pada ekspatriat Turki yang ada di Belanda," katanya.

Pemerintah Belanda melarang  Cavusoglu terbang ke Rotterdam pada Sabtu lalu. Kemudian menghentikan keluarga  Menteri Fatma Betul Sayan Kaya masuk ke konsulat Turki dan mengantar mereka menuju Jerman.

Polisi Belanda menggunakan anjing dan water cannon untuk menghentikan para pengunjuk rasa pada Ahad, (12/3). Polisi juga menghalau  ratusan pengunjuk rasa yang melambaikan bendera Turki di konsulat Rotterdam. Sejumlah orang melempar botol dan batu. Sejumlah pengunjuk rasa dipukuli polisi dengan tongkat.

"Saya meminta seluruh organisasi internasional di Eropa dan di mana saja memberlakukan sanksi kepasa Belanda," kata Erdogan.

"Apakah Eropa melakukan sesuatu?, Tidak. Karena mereka tidak menggigit satu sama lain. Belanda bersikap seperti republik pisang," katanya. Menteri Turki pun menyatakan, mereka akan membalas Belanda dengan keras.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement