Senin 27 Mar 2017 02:15 WIB

Trump Bisa Terguling Soal Hubungan dengan Rusia

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pengamat sekaligus mantan agen Badan Keamanan Nasional (NSA) John Schindler memperingatkan, Donald Trump bisa saja dipaksa untuk meninggalkan kantor kepresidenannya dalam penyelidikan keterkaitan pemerintahannya dengan Rusia.

Jika tuntutan adanya kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia benar, menurut Schindler hal itu dapat mengakhiri kepemimpinan Trump sebagai presiden AS.

"Tidak hanya orang-orang disekelilingnya, tapi Trump juga sangat mungkin menghadapi dakwaan yang sama. Mau tidak mau, dia akan diusir dari kantornya," kata Schindler kepada radio CBC.

Ia mengungkapkan, dengan adanya penyelidikan FBI, tindakan Kongres dam penyelidikan independen, dugaan keterkaitan Trump dengan Rusia bisa diungkap di hadapan publik. "Pemerintah tidak akan bisa menjauh dari cerita ini," terang Schindler.

Hal ini muncul setelah direktur FBI James Comey mengkonfirmasi bahwa pihaknya tengah mendalami dugaa campur tangan Rusia terhadap tim kampanye Trump pada pemilihan presiden AS 2016.

Wartawan bernama Carl Bernstein mengkalim bahwa Trump terlibat dalam kasus ini. Trump diduga menyembunyikan hubungan antara anggota tim kampanyenya dengan Rusia.

Baca juga,  Trump Ringankan Sanski Terhadap Rusia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement