Senin 03 Apr 2017 14:48 WIB

Petani Queensland Rugi Rp 1,5 Triliun Akibat Topan Debbie

Kelompok industri ‘Canegrowers’ mengatakan, perkiraan awal dari kerugian tanaman tebu mencapai 150 juta dolar (atau setara Rp 1,5 triliun).
Foto: ABC
Kelompok industri ‘Canegrowers’ mengatakan, perkiraan awal dari kerugian tanaman tebu mencapai 150 juta dolar (atau setara Rp 1,5 triliun).

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Kerugian total yang dialami pertanian di timur laut Queensland mulai terhitung di saat komunikasi dan akses ke para petani dipulihkan secara bertahap.

Badai Tropis Debbie menerjang wilayah Bowen, Proserpine dan Mackay dengan tingkat destruktif kategori empat pada Selasa (28/3), disertai angin kencang dan hujan deras. Petani tebu di sekitar Prosperpine dan Mackay, dan industri hortikultura di Bowen, termasuk produsen tomat, paprika dan terong menjadi pihak yang paling terpukul.

Federasi Petani Queensland (QFF) mengatakan, data awal menunjukkan kerusakan tanaman yang sebenarnya pada industri sayuran di Bowen mencapai sekitar $ 100 juta (atau setara Rp 1 triliun) atau sekitar 20 persen dari panen musim ini.

Harga produk pertanian di swalayan diperkirakan meningkat pada bulan Mei atau Juni, mengingat wilayah itu memasok sebagian besar tomat dan paprika Australia selama musim dingin.

"Saya pikir, mungkin aman untuk mengatakan bahwa harga akan meningkat karena pasokan dan permintaan, ini tak akan berlangsung jangka panjang seperti yang kita lihat di masa lalu pada tanaman seperti pisang, tapi pastinya akan ada lonjakan karena tak akan ada cukup pasokan di pasaran," kata manajer proyek QFF, Ross Henry.

Lahan Tebu
Kelompok industri ‘Canegrowers’ mengatakan, perkiraan awal dari kerugian tanaman tebu mencapai 150 juta dolar (atau setara Rp 1,5 triliun).

ABC News: Dominique Schwartz

Kelompok industri petani tebu mengatakan, perkiraan awal menunjukkan, nilai kerugian dari tanaman tebu adalah sekitar 150 juta dolar AS (atau setara Rp 1,5 triliun).

"Meski hal itu merupakan pukulan besar bagi anggota kami, dan topan telah menghancurkan beberapa rumah warga dan meninggalkan kerusakan yang signifikan terhadap gudang dan infrastruktur serta mesin pertanian lainnya, kami tak mendengar ada laporan cedera serius," kata CEO lembaga ‘Canegrowers’, Dan Galligan.

Sekitar 90 persen dari tebu di Mackay dan Plane Creek, dan 100 persen tebu di Proserpine, rusak. Para petani mengatakan, beberapa tanaman ini bisa dipulihkan.

Bantuan pemerintah, dalam bentuk pinjaman lunak dan subsidi, juga telah diumumkan.

Carl Walker
Gudang milik Carl Walker rusak parah akibat Topan Debbie.

ABC News: Dominique Schwartz

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/petani-queensland-rugi-rp-15-triliun-akibat-topan-debbie/8406590
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement