Selasa 04 Apr 2017 19:26 WIB

Trump Berjanji Terus Dukung Rezim Sisi dan Mesir

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump berjalan bersama Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Gedung Putih, Washington, Senin, 3 April 2017.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump berjalan bersama Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Gedung Putih, Washington, Senin, 3 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan pertemuan dengan Presiden Mesir Abdal Fattah al-Sisi di Gedung Putih, Washington, AS, Senin (3/4). Salah satu pembahasan kedua pemimpin negara adalah kerja sama diplomatik yang sebelumnya sempat mengalami ketegangan.

Di masa pemerintahan mantan presiden AS Barack Obama, hubungan Negeri Paman Sam dan Mesir cukup buruk. Karena itu, saat ini Trump mengatakan akan memperbaikinya dan berjanji mendukung penuh, serta bekerjasama dengan Sisi untuk memberantas terorisme.

"Saya hanya ingin semua orang tahu, jika mereka meragukan hal ini yaitu bahwa saya berada sepenuhnya untuk mendukung Sisi dan Mesir," ujar Trump.

Miliarder itu juga memberikan pujian untuk Sisi atas banyak hal yang dilakukan bagi Mesir. Menurut Trump, bukan hal yang mudah menjadi pemimpin di negara dengan kondisi yang sangat sulit, khususnya setelah Muhammad Mursi digulingkan pada 2013 lalu.

"Sisi telah melakukan pekerjaan yang fantastis dalam situasi yang sangat sulit di negaranya. Karena itu kami pasti terus mendukung Mesir dan seluruh rakyatnya," jelas Trump.

Kemunculan kelompok-kelompok militan di Mesir menjadi salah satu masalah utama. Di antaranya adalah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengambil kesempatan atas konflik saudara di negara itu.

Setelah penggulingan terhadap Mursi, Obama membekukan bantuan militer terhadap Mesir. Ia juga mengecam pemerntahan negara itu terkait isu Hak Asasi Manusia (HAM). Sisi juga tidak pernah diundang ke Gedung Putih sejak terpilih menjadi presiden pada 2014 lalu.

Baca juga, Tokoh Kudeta Mesri, Sisi, akan Temui Trump.

Karena itu, pertemuan antara Trump dan Sisi kali ini menunjukkan bagaimana niat dari pemerintahan baru AS dalam memperbaiki hubungan bilateral dengan Mesir. Bahkan, kedua negara disebut akan membangun hubungan yang lebih kuat dari sebelumnya

Dalam sebuah pernyataan bersama, Trump dan Sisi juga mengatakan sepakat dalam menciptakan perdamaian di seluruh wilayah Timur Tengah. Termasuk di antaranya adalah Libya, Suriah, dan Yaman yang saat ini menjadi negara-negara konflik.

Tak ketinggalan, masing-masing pemimpin juga menyatakan keinginan mendukung perdamaian antara Israel dan Palestina. Konflik antara kedua belah pihak itu selama ini disebut menjadi kendala terbesar terciptanya situasi kondusif di Timur Tengah.

Mesir telah lama menjadi salah satu sekutu terdekat AS di Timur Tengah. Setiap tahunnya, negara itu menerima bantuan militer dengan jumlah sekitar 1,3 dolar AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement