Jumat 07 Apr 2017 05:02 WIB

Kemenkes Turki: Warga Suriah Terpapar Gas Sarin

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agus Yulianto
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah
Foto: AP
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Kesehatan Turki masih terus berusaha mengungkap penyebab kematian puluhan warga sipil dalam insiden serangan yang terjadi di Provinsi Idlib, Suriah, Selasa (4/4) lalu. Menurut hasil tes awal yang dilakukan oleh lembaga pemerintah itu, para korban tersebut berkemungkinan besar terpapar gas sarin.

“Bukti yang terdeteksi pada pasien menunjukkan bahwa kemungkinan besar mereka memang terkena zat kimia (sarin),” ungkap Kemenkes Turki lewat pernyataan resmi yang dikutip laman Alarabiyah, Kamis (6/4).

Sedikitnya 86 orang tewas dalam serangan yang dilakukan militer Suriah di kota Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, Selasa (4/4) pagi waktu setempat. Sementara, puluhan korban lainnya dilaporkan mengalami kejang-kejang, masalah pernapasan, dan mulut berbusa. Kota Khan Sheikhoun sendiri saat ini berada di bawah penguasaan kelompok oposisi.

Tindakan rezim Bashar al-Assad yang menggunakan bahan kimia untuk membunuh warga negaranya sendiri telah menuai kecaman keras dari sejumlah pemimpin dunia. Namun demikian, tuduhan penggunaan gas beracun di kota Khan Sheikhoun itu dibantah oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem.

“Tentara Suriah dan tidak akan pernah menggunakan senjata kimia semacam itu terhadap warga kami sendiri. Bahkan, dalam melawan teroris sekali pun, kami tidak akan menggunakannya,” kata Muallem.

Sebanyak 31 korban yang terluka dalam insiden kota Khan Sheikhoun menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Turki. Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia sejak dibawa dari Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement