Selasa 11 Apr 2017 12:08 WIB

Kamp Migran di Prancis Terbakar

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Kebakaran (ilustrasi)
Foto: pixabay
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUNKERQUE -- Kebakaran terjadi di sebuah kamp migran Grande Synthe yang terletak di dekat Dunkerque, Prancis, Senin (10/4) malam. Sejumlah orang dilaporkan terluka dan kondisi tempat penampungan itu juga dilaporkan rusak parah.

Menurut keterangan, kebakaran bermula dari bentrokan yang terjadi antara migran dan polisi antihuru-hara. Bahkan, aksi kekerasan yang terjadi juga melibatkan penggunaan senjata tajam seperti pisau.

Salah satu saksi mengatakan, ada enam migran yang terluka dalam bentrokan tersebut. Salah satunya bahkan berada dalam kondisi kritis akibat luka tusukan pisau dan sempat meminta pertolongan ke pengemudi mobil yang melintasi daerah sekitar kamp.

Hanya beberapa saat setelah bentrokan, kebakaran terjadi di kamp Grande Synthe. Kebanyakan bangunan penampungan tersebut terbuat dari kayu, sehingga api sangat mudah menjalar dan menghancurkan tempat itu.

Selama ini, kamp Grande Synthe tercatat menampung sekitar 1.000 hingga 1.500 migran. Dari laporan yang ada, banyak di antara mereka yang berasal dari etnis Kurdi. 

"Lebih dari setengah kamp telah hancur dan hingga saat ini kabin-kabin di tempat penampungan ini masih terbakar," ujar pernyataan pihak berwenang Prancis, Selasa (11/4).

Atas peristiwa ini, sebanyak 165 migran dipindahkan ke tempat penampungan sementara. Kamp yang juga dikenal dengan nama Liniere itu juga disebut banyak menampung orang-orang dari Afrika dan Timur Tengah yang melarikan diri dari negara asal mereka akibat perang dan kesulitan ekonomi.

Kamp Liniere terletak tepatnya di dekat jalan antara Dunkerque dan Calais. Banyak dari migran yang mencoba untuk mencapai Inggris melalui selat di perbatasan Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement