REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Pria pembunuh istrinya sendiri di sebuah sekolah dasar di Kalifornia ternyata memiliki riwayat kriminal. Kepala Polisi San Bernardino Jarrod Burguan mengungkapkan pria itu, Cedric Anderson, memiliki beberapa riwayat kriminal domestik, di antaranya tuduhan penyalahgunaan obat terlarang dan kekerasan.
Anderson menikah dengan istrinya, Karen Elaine Smith pada akhir Januari lalu. Namun hubungan keduanya merenggang selama beberapa bulan terakhir ini. Kemudian pada Senin (10/4) waktu setempat dia pergi ke sekolah dasar di San Bernardino, Kalifornia dan menembak istrinya yang sedang mengajar di sana.
Polisi menegaskan dia hanya menargetkan istrinya, namun dua murid yang berada di dekat istrinya saat penembakan turut terluka.
Dalam sebuah unggahan foto di akun Facebooknya pada Maret lalu, Anderson terlihat tersenyum dan memeluk istrinya. Lalu dalam video pendek yang diunggah pada 27 Februari menunjukkan tentang alasannya mencintai istrinya tersebut.
Baca: Penembakan di Sekolah Kalifornia, Tiga Orang Tewas
“Dia tahu kapan saat untuk mengabaikanku. Ini menjadikan pernikahan yang bahagia,” katanya sambil tertawa.
Dalam sebuah unggahan foto yang lain, dalam deskripsi foto Anderson menuliskan dia mencintai pernikahan dengan istrinya. Dia bahkan menyebut istrinya sebagai malaikat. Pada 4 Maret, dia mengunggah dua fotonya saat berkencan dengan istrinya.
Menurut keterangan dari polisi, sebelum kejadian pria berusia 53 tahun itu meminta izin masuk ke sekolah dasar tersebut dengan alasan karena ingin mengantarkan sesuatu untuk istrinya. “Dia pergi ke sebuah kelas dan tanpa mengatakan sepatah kata pun lalu menembak istrinya dengan pistol kaliber besar,” kata Burguan.
Dua murid yang ikut terluka, salah satunya Jonathan Martinez (delapan tahun) meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan satu murid lagi yang berusia sembilan tahun kini sudah dalam kondisi stabil.
Rekan Smith di San Bernardino City Unified School District mengenang dedikasi Smith sebagai pengajar di sana. Dia dikenal sebagai pengajar yang sangat menyukai pekerjaannya. “Kejadian itu mengambil guru spesial yang memang spesialis di dunia pendidikan. Kami ingin mengenangnya sebagai guru yang luar biasa,” kata juru bicara sekolah, Maria Garcia.