Ahad 16 Apr 2017 10:43 WIB

Pemesanan Berlebih dalam Penerbangan Hukumnya Legal di Australia

Ilustrasi - Suasana di bandara.
Foto: Reuters/Alex Domanski
Ilustrasi - Suasana di bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Anda sudah membayar kursi, datang tepat waktu dan menit berikutnya Anda diminta meninggalkan pesawat. Itulah yang terjadi pada seorang penumpang United Airlines ketika penerbangannya padat. Dia diseret dari pesawat ketika menolak untuk turun.

Pemesanan kursi yang tumpah tindih juga terjadi di Australia. Malahan seorang pakar mengatakan, hal itu cukup umum. Dan meski maskapai di Australia berekasi secara beragam atas kejadian ini, Anda mungkin bisa mengubah kondisi tersebut agar menguntungkan Anda.

Inilah yang perlu Anda ketahui tentang mengapa maskapai melakukannya, dan apa yang bisa Anda lakukan jika hal itu terjadi pada Anda.

Alasan di Balik Kelebihan Pemesanan

Kelebihan pemesanan di Australia.

Check in lebih awal untuk membantu menghindari masalah. Setelah Anda mendapat nomor kursi, lebih sedikit kemungkinan Anda untuk diturunkan

• Jika Anda akhirnya diturunkan dari pesawat, mintalah kompensasi, terkadang maskapai menawarkan insentif untuk mengalihkan penerbangan Anda

• Jika Anda tak bisa pindah ke penerbangan lain, minta maskapai untuk menanggung biaya yang muncul seperti akomodasi

Maskapai seringkali menjual tiket lebih banyak ketimbang kursi yang tersedia di pesawat. Mereka mempertaruhkan peluang ketidakmunculan penumpang dalam sebuah penerbangan.

Ini adalah praktik yang cukup rutin dan dilakukan sebagai cara agar maskapai mempertahankan harga tiket tetap rendah. Jika semua pemesan muncul, mereka seringkali meminta secara sukarela kepada penumpang untuk menyerahkan kursi mereka dengan ganti beberapa jenis kompensasi.

Baca: [Video] United Airlines Seret Penumpang Keluar Pesawat Hingga Terluka

Dibolehkan menjual tiket lebihi kapasitas kursi

Thomas Janson adalah manajer departemen hukum transportasi di kantor pengacara Shine Lawyers. "Pemesanan berlebih itu legal di Australia dan sayangnya itu adalah kejadian yang cukup umum," kata Janson.

Penelitian yang dilakukan oleh kelompok CHOICE menemukan 21 persen warga Australia mengalami keterlambatan penerbangan atau pembatalan pada 2015, dan empat persen dari mereka diusir dari penerbangan karena dari adanya pemesanan berlebih.

"Berdasarkan hukum konsumen Australia, maskapai diminta untuk menyediakan layanan dengan hati-hati dan profesional," kata juru bicara CHOICE, Tom Godfrey.

"Jika maskapai membuat kesalahan dan membuat pemesanan berlebih, mereka wajib memesan ulang kursi anda di penerbangan selanjutnya yang tersedia atau memberi anda pengembalian dana," katanya.

Apa yang harus dilakukan jika tetap diturunkan

Tak ada aturan seragam atas kondisi (pemesanan berlebih) itu di Australia, menurut Janson. "Sayangnya, hak-hak penumpang Australia cukup terbatas dalam konteks penerbangan domestik ketika mereka terikat pada kondisi dari maskapai penerbangan tertentu," sebutnya.

Berikut adalah perbandingan beberapa kebijakan pemesanan berlebih dari maskapai besar di Australia.

• Qantas: Sebuah "insentif bagi relawan penumpang yang tak jadi terbang dalam penerbangan yang mereka pesan" akan ditawarkan. Kebijakan Qantas juga menyatakan mungkin menolak paksa tiket dari satu atau lebih banyak penumpang jika tak ada cukup penumpang yang mau menyerahkan kursinya secara sukarela

• Virgin: Penumpang bisa dipindahkan ke penerbangan berikutnya tanpa biaya, dan berhak atas kupon kompensasi dalam interval dua jam saat Anda berada di bandara menunggu layanan". Jika penerbangan pengganti terjadi pada hari berikutnya, mereka akan membayar untuk akomodasi hotel, transportasi ke hotel dan uang makan 50 dolar AS (atau setara R 500 ribu) per orang

• Jetstar: Anda akan dipindahkan ke penerbangan lain yang tiba dalam waktu yang sedekat mungkin dengan waktu kedatangan anda semula. Jetstar tak mencantumkan kompensasi tertentu dalam kebijakan mereka, hanya tertulis Anda mungkin berhak untuk mendapatkan beberapa di antaranya.

Tak Terlalu Bagus

Janson mengatakan, maskapai Australia tak begitu bagus di dalam menjaga hak-hak penumpang ketika menyangkut pemesanan berlebih. "Tampaknya hanya ada sedikit perhatian dari pemerintah dan ACCC (Komisi Kompetisi dan Konsumen Australia) untuk mencermati masalah ini," tuturnya.

Ia menyebut Uni Eropa sebagai standar emas ketika menyangkut layanan kepada penumpang yang mengalami pemesanan berlebih -dan kelompok CHOICE-pun sepakat dengan hal ini.

Di sana, Anda berhak untuk mendapat hingga 900 dolar AS (atau setara Rp 9 juta) jika Anda tiba di tempat tujuan lebih dari tiga jam setelah waktu yang dijadwalkan (dengan pengecualian kondisi luar biasa seperti cuaca).

Kemudian Anda bisa mendapatkan makanan, dua panggilan telepon gratis atau email, dan akomodasi hotel jika diperlukan. "Tak seperti di Eropa, warga Australia tak berhak menetapkan tingkat kompensasi jika penerbangan mereka mengalami pemesanan berlebih dan tertunda," kata Godfrey.

"Apakah Anda mendapat kupon makan atau hanya permintaan maaf jika penerbangan Anda mengalami pemesanan berlebih, itu adalah kebijaksanaan maskapai. Tak ada kewajiban bagi mereka untuk mengompensasi Anda atas kerugian yang Anda alami,” jelasnya.

"Sejalan dengan skema kompensasi di Eropa, kami menyerukan adanya kompensasi yang lebih baik bagi penumpang yang menderita kerugian ketika sebuah maskapai membuat kesalahan seperti penerbangan dengan kelebihan pemesanan," ujar Godfrey.

Diterbitkan Kamis 13 April Pukul 10:00 AEST oleh Nurina Savitri. Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/pemesanan-berlebih-dalam-penerbangan-hukumnya-legal-di-australia/8440608
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement