Kamis 20 Apr 2017 16:25 WIB

Keakraban Indonesia-Sudan Terlihat di Indonesia Cultural Night 2017

Indonesia Cultural Night 2017 di Royal Pound Hall, Kota Khartoum.
Foto: Sidik Mustaqim
Indonesia Cultural Night 2017 di Royal Pound Hall, Kota Khartoum.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Hubungan erat Indonesia dan Republik Sudan terhampar saat digelarnya Indonesia Cultural Night 2017 di Royal Pound Hall, Kota Khartoum. Acara itu digelar berkat kerja sama KBRI Khartoum bersama Lembaga Persahabatan Indonesia-Sudan selama dua hari, 13-13 April 2017 kemarin.

Acara itu digelar dalam rangka meningkatkan dan mempromosikan di bidang kebudayaan & Seni di dunia internasional. Dalam acara pembukaan yang pertama kali digelar tersebut, turut menyambut dan memeriahkan acara tersebut mendapat tamu kehormatan langsung dari asisten kantor Kepresidenan Sudan, diplomatik dari Kementerian Luar Negeri Sudan, sejumlah dubes asing di Sudan, pengusaha nasional Sudan, keluarga besar Syekh Ahmad As Surkati, dan sebagian utusan WNI di Sudan.

KBRI Khartoum memboyong sanggar budaya dan seni Svadara yang berpusat di Jakarta dan Satuan tugas Formed Police Unit (FPU) 9 Polisi yang bertugas di Darfur. Mereka unjuk gigi dengan menampilkan sejumlah tari tradisional Nusantara, seperti tari Kerok, Ronggeng Nyentrik, Mambri, Tifa, Enggang, Randai Piring, Mak Inang Pulau Kampai, hingga Poco-Poco. Sementara Group Seni & Budaya  Camirata Sudan  dengan menampilkan tarian tradisional dari berbagai provinsi yang ada di Negeri Dua Sungai Nnil tersebut. Seperti tari Arda, Mardom, Dilib, Kirang, Ana Sudani. Dafa Alla Elhaq Ali, Ketua Group Seni & Budaya Camirata mengatakan, Sudan memiliki lebih dari seribu tarian tradisional.

Sidik Mustaqim, mahasiswa Indonesia di Sudan melaporkan, selain dari sanggar tari Svadara dan Satuan tugas Formed Police Unit (FPU) 9, mahasiswa-mahasiswa yang mewakili Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Sudan juga ikut ambil bagian. Mereka unjuk kebolehan dengan membawakan tarian Rampak Gendang.

Di penghujung acara, KBRI Khartoum membagikan dua tiket pesawat gratis pulang pergi Khartoum-Jakarta bagi masyarakat Sudan yang bisa menjawab pertanyaan dari pembawa acara. "Siapa nama presiden Indonesia saat ini?" tanya pembawa acara.

"Jokowi," jawab seorang rakyat Sudan, Mujahid. Ia pun berhak mendapatkan Khartoum-Jakarta PP persembahan dari KBRI Khartoum.

Pertanyaan kedua terkait di kota mana Konferensi Asia Afrika pada 1955 digelar? Saat KAA itu Sudan juga hadir sebagai peserta.

"Bandung," jawab Muhammad As Sayfi, warga Sudan. Ia pun berhak mendapatkan tiket pesawat Khartoum-Jakarta PP dan akomodasi gratis tiga malam di Jakarta.

"Hadiah ini dipersembahkan Pacific Travel, salah satu sponsor acara Indonesian Cultural Night," kata Sidik, yang juga mantan sekjen PPI Sudan periode 2014-2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement