REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Militer Filipina membunuh tiga milisi Abu Sayyaf di sebuah pulau wisata, yakni Pulau Bohol, Sabtu (22/4). Mereka merupakan buronan militer Filipina yang sempat gagal menculik turis beberapa waktu lalu.
Kepala kantor urusan militer Filipina Edgard Arevalo mengatakan kontak senjata sempat terjadi antara militer Filipina dengan milisi Abu Sayyaf di Pulau Bohol. Berdasarkan laporan, salah satu milisi Abu Sayyaf yang tewas dalam kontak senjata tersebut merupakan tokoh cukup penting.
"Di antara mereka yang tewas adalah pemimpin mereka, yang telah terlibat dalam penculikan dan eksekusi warga negara Kanada serta Jerman dalam beberapa bulan terakhir," kata Arevalo menerangkan.
Sebelumnya, militer Filipina berhasil menggagalkan upaya penculikan yang dilakukan milisi Abu Sayyaf di sebuah pulau wisata pada 11 April lalu. Enam anggota Abu Sayyaf tewas dalam kontak senjata saat itu.
Menurut Arevalo, dua atau tiga milisi memang berhasil melarikan diri ketika kontak senjata terjadi pada 11 April lalu. "Tapi kami juga memiliki laporan bahwa mereka terluka dan kehabisan persediaan," katanya.
Militer Filipina memprediksi, ada sekitar 10 milisi Abu Sayyaf yang menyusup dan bersembunyi di Pulau Bohol. Oleh sebab itu, negara-negara Barat telah memperingatkan warganya untuk tidak mengunjungi pulau tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
